Khodak pun minta agar bisa ke rumah Zohreh. Ia sudah tahu di mana rumah Zohreh. Jangankan rumahnyi, rumah teman-teman Zohreh pun ia tahu. Pun rumah-rumah tetangga Zohreh, berikut nomor-nomor telepon mereka.
Khodak terus menelepon Zohreh. Sehari bisa 20 kali. Belum lagi yang lewat grup. Apalagi yang lewat text, bisa 100 kali.
Kalau Khodak lagi sulit menghubungi Zohreh ia telepon teman-teman Zohreh. Ia telepon pula tetangga Zohreh.
Khodak bisa datang ke rumah Zohreh sekadar untuk meletakkan bunga di depan rumah. Atau meletakkan kado. Ia juga menginformasikan akan menyewa grup jazz band untuk memainkan musik selama dua jam di depan rumah Zohreh.
Khodak juga pernah tinggal di sebuah motel tidak jauh dari rumah Zohreh. Agar lebih mudah mencari kesempatan mendekat ke Zohreh. Ia sampai menangis. Dan tangis itu dikirim via voice mail, agar Zohreh mau menemuinya.
Bahkan Khodak pernah memarkir truknya di pinggir jalan depan rumah Zohreh: siapa tahu bisa mencuri pandang, sesapuan sekali pun, wajah pujaannya.
Ketika semua itu tidak ditanggapi, Khodak mengatakan akan membakar pohon-pohon di depan rumah Zohreh. Lalu bunuh diri di bawah pohon itu. Ketika ancaman itu pun tidak direspons, Khodak mengancam akan membakar rumahnyi.
Khodak tidak sekadar sopir truk. Ia memiliki sendiri truknya itu. Sopir truk di Amerika bukan pekerjaan rendah. Gajinya amat besar. Fasilitasnya lengkap. Tempat tidur di ruang belakang kemudi itu pakai AC. Tidak kalah dengan kamar di hotel bintang 3. Mereka bisa hidup berminggu-minggu di jalan antar negara bagian. Apalagi kalau truk raksasa itu miliknya sendiri. Saya belum pernah melihat truk yang besarnya dan mewahnya seperti itu di Indonesia.
Khodak akhirnya menemukan kenyataan yang membuat hatinya berkeping-keping: Zohreh sudah punya suami. Sang suami bukan bandingannya pula. Sang suami, Mohammed Naseri, adalah seorang engineer di Amazon. Sebelum itu pun ia bekerja di Google.
Pun Naseri masih berumur 35 tahun. Ia bintang sejak SMA. Bahkan pernah terpilih sebagai penyanyi terbaik Iran di usia mudanya: 2007. Ia pun lulus dari universitas terkemuka di Tehran: Sharif University of Technology. Lalu ia kuliah lanjutan di Amerika. Obsesinya pun tercapai: bekerja di Google. Setelah sesama di Amerika keduanya kawin: 2011. Belum punya anak sampai mereka terbunuh. Lima tahun kemudian Naseri pindah kerja ke Amazon.
Melihat kenyataan itu Khodak pilih tidak peduli.
Ia hubungi terus sang suami. Ia minta agar Naseri bercerai. Dengan segala ancaman.
Ketika Desember lalu sang suami harus ke Australia, Zohreh berada di puncak ketakutannyi. Apalagi ia baru saja menjalani operasi punggung yang berat. Kalau ada keadaan yang darurat dia merasa terhambat untuk bisa bergerak lincah.