RIAUPOS.CO - PEMBUKAAN Festival Kelapa Internasional (FKI) dalam rangka peringatan hari kelapa dunia di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu (9/9) petang sangat meriah. Atas penyelenggaraan FKI 2017 ini Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan piagam MURI, mencatat perhelatan itu sebagai hal yang luar biasa dan layak diberikan piagam penghargaan dengan jumlah minum kelapa serentak mencapai 10.000 butir.
Pembukaan FKI dihadiri Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kementrian Perdagangan Oke Nurwan, Ketua APCC Mr Uron N Salom, Bupati Inhil HM Wardan, Bupati Gorontalo Nelson dan beberapa kepala daerah lainnya.
Berlatar belakang luas perkebunan kelapa yang mencapai 434.536 hektar sudah sepatutnya Kabupaten Inhil mendapat kepedulian dari pemangku kepentingan terhadap penyelamatan kebun kelapa demi membangkitkan industri perkelapaan di Indonesia. Menurut Ketua Panitia Pelaksana FKI H Said Syarifuddin dari tahun ke tahun Pemkab Inhil terus mengalokasikan anggaran dengan nilai berbeda untuk penyelamatan kebun masyarakat. Baik melalui pembangunan trio tata air, sampai dengan membantu bibit dalam upaya peremajaan kebun kelapa.
Yang tidak kalah pentingnya, lanjut Said Syarifudin, bagaimana Bupati, getol untuk menerapkan sistem resi gudang (SRG). SRG akan memberikan dampak positif terhadap harga jual kopra. Dengan begitu tak ada lagi pihak-pihak yang dapat mengatur atau mengendalikan harga komoditi kelapa kepada petani.
Bupati Inhil HM Wardan dan Ketua APCC Mr Uron Neil Selom.