JADIKAN PERGANTIAN TAHUN SEBAGAI INTROSPEKSI DIRI

Pemkab Inhu Peringati Tahun Baru Islam

Advertorial | Jumat, 05 Agustus 2022 - 18:34 WIB

Pemkab Inhu Peringati Tahun Baru Islam
Wakil Bupati Inhu Drs H Junaidi Rachmat Msi saat menyampaikan arahan Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi SE pada acara peringatan Tahun Baru Islam, Jumat (5/8/2022) (KASMEDI/RIAU POS)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) peringati Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1444 Hijriah, Jumat (5/8/2022). Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Nurul Amal kompleks Kantor Bupati Inhu itu mengangkat tema, Mari Terus introspeksi Diri untuk Menjadi Umat yang Lebih Beriman.

Pelaksanaan peringatan Tahun Baru Islam ini, Bupati Inhu diwakili oleh Wakil Bupati (Wabup) Drs H Junaidi Rachmat MSi. Kemudian dalam kesempatan itu juga hadir sejumlah kepala badan, kepala dinas, kepala kantor dan ASN serta honorer di lingkungan Pemkab Inhu.

Sementara yang mengisi tausiah pada acara tersebutadalah Ustaz Syamsurizal SAg. Di mana penceramah kali ini sengaja didatangkan dari Pekanbaru oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab Inhu selaku penanggung jawab kegiatan.

Advertorial Inhu
Wakil Bupati Inhu, Drs H Junaidi Rachmat Msi (lima dari kanan) didampingi Ustaz Syamsurizal SAg (empat dari kanan) foto bersama dengan perwakilan kepada OPD pada acara peringatan tahun baru Islam, Jumat (5/8/2022).(KASMEDI/RIAU POS)

Wabup Inhu pada kesempatan itu membacakan arahan Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi SE. Di mana atas nama pribadi dan Pemkab Inhu, Bupati Rezita mengucapkan selamat Tahun Baru Islam 1444 Hijriah kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat di Inhu.

"Saya berharap momentum peringatan tahun baru Islam ini menjadi ritual bagi kita, untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Serta ajang untuk selalu introspeksi diri agar kita lebih memahami dan menyadari posisi, peran, serta misi kita sebagai Muslim," sebut Bupati yang disampaikan Wabup Junaidi Rachmat.

Di semua tatanan kehidupan, sebutnya, kegiatan ini tentunya merupakan syiar Islam sekaligus refleksi bagi semua. Apalagi saat ini merupakan awal Tahun Baru Islam yang harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Hijrah Rasulullah Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah menjadi dasar penetapan tahun hijriah. Bahkan hal ini menjadi tonggak sejarah bagi peradaban manusia di muka bumi, khususnya umat Islam.

Memperingati peristiwa tersebut, mengundang hikmah yang besar bagi kehidupan umat Islam. Salah satunya untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran dalam mengamalkan ajaran Islam. Sehingga dapat berperan menjadi kekuatan sejarah sepanjang masa.

Advertorial Inhu
Wakil Bupati Inhu, Drs H Junaidi Rachmat Msi (tengah) foto bersama pegawai Bagian Kesra Setdakab Inhu pada acara peringatan Tahun Baru Islam di Masjid Nurul Amal, Jumat (5/8/2022). (KASMEDI/RIAU POS)

Peringatan Tahun Baru Islam, hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum untuk mengaktualisasikan nilai dan semangat hijrah untuk perbaikan diri secara keseluruhan.

"Hijrah ini dalam artian untuk meninggalkan hal-hal yang buruk menuju kepada yang lebih baik. Hijrah dari kehidupan yang mementingkan diri sendiri kepada kehidupan yang peduli dan berempati terhadap penderitaan sesama," ungkapnya.

Untuk itu, ajaknya, mari jaga kebersamaan, menjaga optimisme dalam menghadapi tantangan yang semakin sulit. Jadikan peringatan Tahun Baru Islam ini sebagai stimulan untuk meningkatkan penghayatan, kecintaan dan pengamalan tentang ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.

"Mudah-mudahan dengan semangat Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, upaya kita untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari akan semakin baik," harapnya.

Sementara itu, Ustaz Syamsurizal dalam tausiahnya menyampaikan bahwa, bulan Muharam termasuk empat bulan yang dimuliakan.

"Bulan Muharam awal tahun baru, merupakan bulan yang mulai. Bahkan ketika kita melaksanakan puasa di bulan Muharam ini dapat menghapus dosa selama setahun," ucapnya.

Pertukaran bulan hingga tahun, hingga saat masuk ke tahun baru. Perputaran waktu ini sangat cepat dan tanpa disadari terus berjalan. Sehingga perlu pemanfaatan waktu dalam kehidupan sehari-hari.

Pemanfaatan waktu dimulai dengan menunaikan kewajiban salat lima waktu sehari semalam. Di mana melalui salat setiap harinya dapat memperbaiki iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.

"Karena tujuan hidup ini tidak saja untuk dunia tetapi juga untuk akhirat kelak," sebutnya.

Melalui salat, sambungnya, juga sebagai pengawasan diri atas perbuatan yang dilakukan. Namun sebaik-baik pengawasan ditempatkan di dalam hati.

"Jika hatinya sudah tertanam pengawasan, tentunya iman, ibadah hingga hijrah ke akhlakul karimah dapat tercapai," katanya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook