KEPULAUAN MERANTI

Maknai Kurban, Ibadah dan Tuntunan Hidup

Advertorial | Sabtu, 02 September 2017 - 11:25 WIB

Maknai Kurban, Ibadah dan Tuntunan Hidup
ACUNGKAN JEMPOL: Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi didampingi Kapolres AKBP Barliansyah SIK, penceramah Salat Idul Adha, Ustaz Sudirmandianto SHI, Asisten III Setdakab Drs H Tengku Akhrial dan Danramil 02 Tebingtinggi, Mayor Bismi Tambunan serta petugas lainnya mengacungkan jempol usai Salat Idul Adha di halaman Kantor Bupati, Jalan Dorak Selatpanjang, Jumat (1/9/2017). Ahmad Yuliae/Riau Pos

(RIAUPOS.CO) - Ribuan masyarakat di Kepulauan Meranti mengikuti pelaksanaan Salat Idul Adha 1438 Hijriyah bersama Bupati Drs H Irwan MSi di halaman Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, Jumat (1/9).

Sebelum salat, Bupati berpesan kepada seluruh masyarakat agar dapat memaknai berkurban sebagai ibadah yang dapat menjadi tuntutan hidup.

"Seluruh umat muslim dapat menghayati dan menjalankan pesan Idul Adha yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan istri Siti Hajar serta anaknya Nabi Ismail AS yang telah meletakkan dasar dasar yang fundamental melalui pelaksanaan ibadah haji dan penyembelihan hewan kurban. Saya berharap apa yang diajarkan itu mampu menjadi tuntunan bagi masyarakat,’’ ujar Bupati.

Apa yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS menurut Bupati merupakan kepatuhan dan pengorbanan yang tiada tara atas perintah Allah di mana jiwa dan ragapun siap dikorbankan. Seperti yang ditunjukkan Nabi Ismail AS sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah SWT dan hormat terhadap orang tua. ‘’Semoga kita mampu menunjukkan semangat keimanan yang semakin meningkat,’’ucapnya.

Idul Adha dikatakan Bupati, memiliki hikmah dua dimensi yakni ritual semata-mata memenuhi perintah Allah dan Rasul seperti dicontohkan Ibrahim sekalipun harus menyembelih putranya Ismail AS, dan yang kedua dimensi sosial yang mana daging kurban yang diberikan dapat menjadi perekat antar sikaya dan si miskin. Untuk itu Bupati mengajak semangat persaudaraan dan kepedulian antar sesama itu dapat terus diamalkan.

‘’Idul Adha memiliki makna membina persaudaraan, mengamalkan nilai kepekaan dan kependulian antar sesama anggota masyarakat. Untuk itu kami mengajak masyarakat yang mampu untuk berkurban membangun keikhlasan saling bantu dan kerjasama mewujudkan kerukunan antara sesama umat beragama,’’ jelasnya.

Pada kesempatan itu, tidak lupa Bupati juga mendoakan seluruh jamaah haji di dunia khususnya yang berasal dari Meranti yang saat ini sedang wukuf di Arafah dalam keadaan sehat dan walafiat sehingga dapat menjalankan rukun haji secara sempurna dan saat kembali dapat menyandang predikat haji yang mabrur.

Bertindak sebagai Khatib Salat Idul Adha Sudirmandianto SHI, Imam H Al-Jufri dan bilal Mazwan SKom.Turut mengikuti Salat Idul  Adha bersama Bupati, Kapolres Meranti AKBP. Barliansyah SIK, Danramil 02 Tebingtinggi, Mayor Bismi Tambunan, Asisten III Sekdakab Meranti Drs H Tengku Akhrial, dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Meranti.

Dalam tausiah khatib, dijelaskan pentingnya takbir dalam Idul Adha. Di mana di dalamnya terkandung tiga makna yakni Allah yang paling besar. Untuk itu umat manusia harus tanggalkan sifat kesombongan, makna kedua manusia tidak boleh mengatur jarak antara satu dan yang lain secara strata dan yang terakhir bisa menjalin hubungan baik dengan siapa saja.

Khatib juga mengingatkan kepada semua umat muslim untuk peduli dengan kaum duafa dengan cara berinfaq karena harta adalah amanah yang dititipkan Allah maka gunakanlah untuk kepentingan agama Allah. ‘’Jangan sampai larut dalam ritual Idul Adha semata yang terpenting memahami pesannya dari Hari Raya Kurban tersebut, di mana Allah ingin mendidik umat manusia untuk memotong sifat kebinatangan yang melekat pada diri, memotong kebiasaan hidup yang acap kali tidak peduli terhadap orang lain. Semoga kita dapat memaknai Idul Adha ini dengan baik dan menjadi manusia yang husnul khotimah,’’ jelas Ustaz Sudirmandianto SHi.(nto/ifr)

Laporan  AHMAD YULIAR, Selatpanjang









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook