Untuk menelusurinya, mereka juga harus memeriksa dokumen maupun fakta yang terjadi hingga lima tahun ke belakang. Ruang lingkupnya tidak hanya khusus di Rakhine Utara, melainkan sudah mencakup keseluruhan Myanmar. Mengingat, persoalan di Rakhine Utara juga terkait dengan pemerintah Myanmar. Meskipun demikian, TPF akan lebih fleksibel dalam bekerja.
’’Kondisi di sana (Rakhine) akan menentukan bagaimana TPF bekerja,’’ lanjut Marzuki.
Untuk saat ini, ada tiga persoalan utama yang sedang dipetakan oleh TPF sembari berupaya masuk ke Myanmar. Yakni, krisis pembangunan, krisis HAM, dan krisis keamanan. Selebihnya, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan apapun karena memang belum bekerja.
LAM Kutuk Pembantaian Etnis Rohingya
Ketua Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Syahril Abubakar mengutuk keras pembataian terhadap etnis Rohingya. Pihaknya juga meminta ASEAN menindak tegas kekerasan yang terjadi di Myanmar.
“Kami minta ASEAN mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan jika tidak mau berubah juga,” tegasnya.
Syahril juga mengimbau seluruh umat tidak hanya terbatas umat muslim untuk memberikan solidaritasnya kepada etnis Rohingya. Karena apa yang terjadi di Myanmar menurutnya sudah sangat kejam dan seluruh umat harus menentangnya.