WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) - Sejak pengambilalihan resmi Twitter oleh Elon Musk, perusahaan tersebut terus menjadi topik berita karena berbagai alasan. Termasuk yang paling menyita perhatian adalah Elon Musk mengambil beberapa keputusan drastis yang tidak disetujui oleh banyak orang, yakni melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran.
Namun, Elon Musk yang dikenal sebagai pebisnis ulung itu percaya bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk Twitter. PHK massal dijadikan dalih oleh Elon Musk untuk menyeimbangkan keuangan Twitter.
Ketika Elon Musk mengambil alih, Twitter memiliki lebih dari 7.000 staf. Namun, Elon Musk memecat tidak kurang dari 3.500 karyawan sementara banyak lainnya secara sukarela mengundurkan diri dari perusahaan.
Terbaru, terkait jumlah spesifik pekerja di Twitter sampai hari ini, Elon Musk dalam postingan di Twitter pribadinya mengungkapkan, bahwa perusahaan tersebut sekarang memiliki sekitar 2.300 karyawan aktif.
CNBC Internasional melaporkan pekan lalu bahwa tenaga kerja penuh waktu Twitter telah dikurangi menjadi sekitar 1.300 karyawan aktif. Laporan tersebut mengklaim bahwa jumlahnya mencakup kurang dari 550 insinyur penuh waktu.
Nah, cuitan Elon Musk ini adalah untuk menyanggah laporan yang dikeluarkan oleh CNBC. Selain itu, portal berita bisnis tersebut juga mengklaim bahwa sekitar 75 dari 1.300 karyawan perusahaan sedang cuti. Ini termasuk sekitar 40 insinyur, kata CNBC, mengutip catatan internal.
“Klaim itu tidak benar,” cuit Musk menanggapi tweet yang mengutip CNBC.
“Twitter memiliki sekitar 2.300 karyawan aktif,” imbuh Musk yang masih merupakan eksekutif di Tesla dan SpaceX itu.
Musk menambahkan kalau masih ada ratusan karyawan yang mengerjakan kepercayaan dan keamanan, dan beberapa ribu kontraktor.
“Perusahaan saya yang lain memiliki kurang dari 10 orang yang bekerja di Twitter,” imbuh Musk.
Selain itu, Musk juga mengatakan bahwa Twitter dapat di-update secara normal di Apple App Store. Hal ini sekaligus menanggapi rumor ketidakharmonisan Twitter dengan Apple yang sempat berembus belakangan ini.
Diketahui, Musk mengambil alih Twitter Oktober lalu seharga USD 44 miliar atau berkisar Rp662 triliun lebih dan dengan cepat membuat serangkaian perubahan produk dan organisasi. Aksi ini juga yang bisa dikatakan “ugal-ugalan” yang dilakukan oleh Elon Musk.
Misalnya, di masa awal kepemimpinan Elon Musk, jejaring sosial tersebut meluncurkan lencana Biru terverifikasi Twitter yang dimodifikasi sebagai layanan berbayar. Utak-atik fitur lainnya juga banyak dilakukan Elon Musk selama masa awal menjabat kepemimpinan Twitter.
Sunber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman