LUAR ANGKASA

Teraktual! Ilmuwan Temukan Bukti Adanya Bahan Organik di Planet Mars

Teknologi | Senin, 07 Agustus 2023 - 17:20 WIB

Teraktual! Ilmuwan Temukan Bukti Adanya Bahan Organik di Planet Mars
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Selama bertahun-tahun, para peneliti dan ilmuwan gencar melakukan penelitian di planet Mars. Benda ruang angkasa di sistem Tata Surya kita yang biasa disebut sebagai Red Planet itu banyak diteliti manusia, salah satunya adalah upaya menemukan opsi tempat tinggal lain selain Bumi.
 

Terbaru, Perseverance Rover, robot khusus yang bertugas di Mars telah menemukan bukti adanya senyawa organik di Kawah Jezero di Mars. Meskipun ini bukan jawaban yang membuktikan sekali dan untuk semua bahwa Mars pernah menjadi tempat kehidupan, senyawa ini dikabarkan dapat berkembang dengan cara nonbiologis. 
 
Hasilnya, para peneliti mengisyaratkan kondisi organik yang sangat kompleks untuk "blok bangunan kunci untuk kehidupan" di tetangga Bumi. Studi ini dipublikasikan di laman Nature.
 
Perseverance Rover, yang pertama menjelajahi Kawah Jezero, telah menyelidiki daerah tersebut sejak Februari 2021 silam. Para peneliti percaya bahwa cekungan tersebut pernah menampung sebuah danau kuno, ribuan tahun lalu, termasuk sebuah delta dari sungai yang pernah mengalir ke dalamnya. 
 
Itu adalah salah satu wilayah yang paling mungkin mengungkap tanda-tanda sisa kehidupan di Mars. Molekul organik seperti yang diamati di Kawah Jezero mengandung atom karbon dan seringkali atom hidrogen. 
 
Kedua bahan organik tersebut adalah komponen inti kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi, meskipun mereka juga dapat berkembang secara biologis.
 
“Mereka adalah petunjuk yang menarik bagi ahli astrobiologi karena mereka sering dianggap sebagai blok bangunan kehidupan,” jelas rekan penulis makalah Joseph Razzell Hollis, seorang postdoctoral fellow di London's Natural History Museum, mengatakan kepada Newsweek. 
 
"Yang penting, mereka dapat diciptakan oleh proses yang tidak terkait dengan kehidupan seperti yang kita ketahui, sehingga molekul organik bukanlah bukti kehidupan sendiri tanpa bukti tambahan yang cukup yang tidak dapat dijelaskan oleh proses nonbiologis - atau abiotik," lanjutnya.
 
Rover mengamati senyawa tersebut menggunakan instrumen yang disebut dengan Scanning Habitable Environments with Raman and Luminescence for Organics and Chemicals (SHERLOC), yang memetakan molekul dan mineral organik pada permukaan batuan.
 
Secara signifikan, ia menemukan bahan organik di sepuluh target yang diamatinya di lantai kawah.
 
“Hasil kami mendukung pengamatan oleh misi robotik sebelumnya ke Mars bahwa Planet Merah dulunya kaya akan bahan organik, senyawa yang terutama terbuat dari karbon dan hidrogen, dan bahwa sebagian dari bahan organik itu masih dapat dideteksi miliaran tahun kemudian,” rekan penulis Joseph Razzell Hollis, astrobiolog yang berbasis di London, memberi tahu Gizmodo.
 
Dirinya melanjutkan, setiap pendeteksian, setiap pengamatan, memberi kita sedikit lebih banyak informasi yang membawa kita lebih dekat untuk memahami sejarah Mars dan apakah Mars dapat mendukung kehidupan di masa lalu.
 
Sekarang para peneliti telah mengamati molekul-molekul itu dan mereka perlu melihat lebih baik pada mereka di laboratorium Bumi untuk menarik kesimpulan lebih lanjut tentang asal-usul mereka.
 
“Jika sampel ini dikembalikan ke laboratorium terestrial, rangkaian alat yang lebih beragam dapat digunakan untuk mempelajari sampel, termasuk pada resolusi spasial yang lebih tinggi dan dengan spesifisitas dan sensitivitas yang jauh lebih besar,” tulis para penulis.
 
Mereka harus menunggu misi Mars Sample Return (MSR) yang diperkirakan tidak akan diluncurkan dari Bumi hingga setidaknya akhir tahun 2020-an. Tetap saja, perjalanan itu layak untuk ditunggu.
 
“Sejauh ini, satu-satunya batuan Mars yang pernah kami pelajari di Bumi adalah meteorit. Mendapatkan batuan Mars yang utuh, disimpan dengan hati-hati dan dilindungi dari kontaminasi, akan sangat berharga bagi ilmu planet," masih kata Razzell Hollis kepada Newsweek.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman










Tuliskan Komentar anda dari account Facebook