JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Astronom kembali dikejutkan oleh penemuan planet baru yang menantang pemahaman ilmu pengetahuan.
Dikutip dari Space pada Minggu (3/12), para astronom telah menemukan planet ekstrasurya yang masif atau ‘exoplanet’ yang mengorbit bintang katai yang sangat dingin.
Keberadaan planet yang dinamai LHS 3154 b tersebut menggoyahkan teori para ilmuwan tentang pembentukan planet dan sistem planet.
Penelitian oleh tim astronom tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Science pada Kamis (30/11).
Berjarak sekitar 51 tahun cahaya dari Bumi, LHS 3154 b memiliki ukuran 13 kali lebih besar dari Bumi dan setara dengan massa raksasa es Neptunus di tata surya manusia.
Namun, planet ini mengelilingi bintang katai kecil, LHS 3154 yang memiliki sembilan kali massa lebih kecil daripada planet tersebut.
Rasio massa antara LHS 3154 b dan bintangnya 100 kali lebih besar daripada rasio massa antara Bumi dan Matahari.
Hal ini merupakan sebuah hal yang dianggap tidak mungkin oleh para peneliti.
Oleh karena itu, ini merupakan penemuan pertama kali di mana sebuah planet dengan massa sebesar itu ditemukan mengorbit bintang yang lebih kecil dalam alam semesta.
“Penemuan ini benar-benar menegaskan betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang alam semesta,” ucap Suvrath Mahadevan, seorang Profesor Astronomi dan Astrofisika di Penn State University.
“Kami tidak menyangka akan ada planet sebesar ini yang mengelilingi bintang bermassa rendah,” lanjutnya.
Penemuan ini juga menantang prinsip pembentukan bintang dan planet, di mana disebutkan bahwa bintang terbentuk ketika awan gas dan debu yang sangat besar menjadi terlalu padat, lalu runtuh karena gravitasi sendiri.
Runtuhnya tersebut membuat bintang dikelilingi oleh cakram protoplanet yang berisi sisa materi. Para ilmuwan percaya bahwa planet kemudian terbentuk dari sisa-sisa bahan tersebut.
Namun, LHS 3154 b memiliki inti planet yang sangat berat, menuntut cakram protoplanet harus menampung banyak materi padat.
Hal ini menyebabkan peneliti meninjau kembali pemahaman mereka tentang bagaimana planet dan bintang terbentuk.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman