JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Para pengguna Twitter tengah ramai membicarakan rencana baru lagi dari Elon Musk terkait platform tersebut. Baru-baru ini, Elon Musk yang diketahui merupakan pemilik baru Twitter mengutarakan rencana mereka untuk membatasi jumlah tweet yang bisa dilihat oleh pengguna gratisan.
Twitter membatasi berapa banyak tweet yang dapat dibaca penggunanya karena layanan milik Elon Musk ini sebelumnya mengalami pemadaman yang berkepanjangan. Hal ini dianggap menghalangi kemampuan pengguna untuk melacak posting baru.
Dalam sebuah tweet, Elon Musk merinci kuota penggunaan yang direvisi. Pemegang akun terverifikasi dapat membaca dengan teliti maksimal 6.000 posting setiap hari. Berbeda jauh, pengguna yang tidak terverifikasi atau pengguna gratisan harus bersaing dengan batas 600 posting saja.
Pengguna yang baru terdaftar dan belum terverifikasi menghadapi pembatasan yang lebih ketat dengan hanya 300 posting per hari yang bisa dilihat menurut kepala eksekutif Tesla dan SpaceX ini. Ini yang ramai dibicarakan netizen dan banyak dari mereka kesal akan rencana ini.
Musk mengatakan bahwa Twitter sedang bergulat dengan "pengikisan data tingkat ekstrem" dari "beberapa ratus organisasi" dan "manipulasi sistem". Kendala baru ini, katanya, merupakan langkah penting untuk mengekang masalah mendesak ini.
Namun demikian, Elon Musk tidak mengatakan siapa yang mengorek data Twitter, atau berapa lama masalah tersebut bertahan, juga tidak menguraikan klaim manipulasi sistem.
Triliuner itu sebelumnya juga telah menyatakan keprihatinan tentang pengikisan data di Twitter dan menyarankan agar dia mengambil tindakan terhadap pelaku jahat. Musk sempat marah karena Microsoft "secara ilegal" menggunakan data Twitter dan mengancam bahwa ini adalah "waktu gugatan".
Namun, menurut seorang pengembang, serigala jahat besar yang dilawan Twitter minggu ini tampaknya adalah Twitter itu sendiri. Bug di aplikasi web Twitter mengirimkan permintaan ke Twitter dalam putaran tak terbatas.
Pengekangan itu mengikuti puluhan ribu pengguna yang mengeluh pada hari Sabtu bahwa Twitter tidak mengisi feed mereka dengan tweet yang lebih baru. Sebaliknya, pengguna disambut dengan kesalahan "batas nilai terlampaui".
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman