PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pengurus Daerah Mathla’ul Anwar (MA) melakukan silaturahim ke kediaman Gubernur Riau, Ahad (30/10/2022). Mathla'ul Anwar, disingkat MA, adalah organisasi massa Islam. Mathla'ul Anwar menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama sejak 1928, dua tahun setelah pembentukan NU.
Pada kesempatan itu tokoh intelektual Mathla’ul Anwar Riau Prof Dr Ir Ari Sandhyavitri MSc menyodorkan sembilan pokok pikiran dalam menumbuhkan perekonomian di Provinsi Riau. Hal itu pernah diungkapkannya dalam pelantikan MA se Riau belum lama ini. Menurut Ari lulusan dari Civil Engineering University of Manchester Institute of Science and Technology (UMIST), Manchester, UK ini, kesembilan pokok pikiran tersebut dapat menjadi prioritas pembangunan Provinsi Riau, sebagai berikut. Pertama pada peningkatan bidang industri, mencakup perbaikan iklim dan promosi investasi di kawasan industri Tenayan, kawasan pelabuhan Buton, dan Dumai yang disertai penyederhanaan regulasi dan mekanisme kerja sama Pemerintah dan badan usaha KPBU.
Kedua, peningkatan pertanian produksi pertanian serta penyediaan sembilan bahan pokok termasuk beras, cabe dan bawang merah melalui upaya mekanisasi pertanian. Ketiga , pembangunan pariwisata halal yang selaras dengan kebudayaan Melayu Riau melalui promosi, penyediaan akses jalan ke daerah wisata serta perkuatan perhotelan serta kuliner halal. Keempat , peredaran obat terlarang (Napza Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya) dengan memperkuat pengamanan baik oleh TNI/Polri dan masyarakat di daerah pesisir Riau dan kawasan pantai serta pelabuhan. Kelima , peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan termasuk pembangunan jembatan Siak.
Keenam, pembenahan sarana dan prasarana pelabuhan internasional Buton dan Dumai serta Mengkapan sehingga mengembangkan sistem jaringan transportasi dan logistik bukan saja skala nasional namun juga internasional dalam memperkuat iklim ekspor impor produk nasional. Ketujuh, peningkatan tata kelola pemerintahan dan pelayanan yang prima, dengan kebijakan layanannya meningkatkan kapasitas SDM serta penyelenggara TI publik. Kedelapan, pembangunan jalan tol Pekanbaru-Jambi perlu segera guna mempercepat pembangunan ekonomi Sumatera. Dan kesembilan , perkuatan tim Kementrian Perhubungan di Jakarta dan di Malaka dalam merealisasikan pelabuhan Ro Ro Dumai–Tanjung Bruas Malaka yang kajiannya sudah dimulai sejak 2018.
Terpisah, Ketua Mathlaul Anwar Riau KH Muhammad Mursyid juga mengemukakan pandangannya tentang posisi strategis Riau. Menurutnya, provinsi Riau merupakan provinsi yang tergabung dalam Kerjasama sub-regional Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT). IMT GT memiliki 6 (enam) Working Group yang terdiri dari Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Kebudayaan, Pertanian, Industri & Lingkungan Berbasis Agro, Infrastruktur & Transportasi, Perdagangan dan Investasi, Pariwisata dan Produk & Layanan Halal.
"Nah, Riau memegang peranan penting karena secara strategis berbatasan dengan Malaysia yang bisa dihubungkan dengan Pelabuhan Ro Ro sehingga mempermudah lalu lintas perdagangan antara Riau dan dunia internasional," terang Ketua Mathlaul Anwar Riau, KH Muhammad Mursyid MPd.
Intinya, terang Muhammad Mursyid, Mathla’ul Anwar siap bersinergi dengan Pemprov Riau dalam membangun perekonomian rakyat dengan menumbuhkan sektor industri halal. Hal ini didukung oleh adanya Pusat Kajian Produk Halal yang dikelola Mathla’ul Anwar serta LP3H yang saat ini memiliki ratusan pendamping halal dan pelaku usaha yang didampingi.
Laporan: Helfizon Asyafe'i
Editor: Eka G putra