Jambi Mulai Diselimuti Kabut

Sumatera | Selasa, 31 Juli 2018 - 14:09 WIB

Jambi Mulai Diselimuti Kabut
MULAI BERKABUT: Kabut asap mulai menyelimuti Kota Jambi seperti terlihat di kawasan Sijenjang, Senin (30/7/2018). Titik api juga terus muncul di beberapa kawasan hutan di Jambi. (M RIDWAN/JPG)

JAMBI (RIAUPOS.CP) -Kota Jambi mulai diselimuti kabut. Ini terlihat, Senin (30/7) sore sekitar pukul 14.00 WIB, terutama di kawasan jembatan Aur Duri II, Sijenjang, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Muaro Jambi. Meski kabutnya tidak begitu tebal, di kawasan ini, terlihat jelas alur sungai Batanghari berselimut kabut.

Tentu ini perlu diwaspadai, mengingat musim kemarau yang kini mendera Provinsi Jambi. Kondisi ini selaras dengan ditemukannya 12 titik api di Muaro Jambi, kemarin. Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi juga membenarkan kabut tebal sudah mulai menyelimuti Kabupaten Muaro Jambi. ‘‘Titik apinya ada 12 , karena lahannnya banyak gambut, dan telah kita lakukan operasi darat,’’ kata Bachyuni.

Baca Juga :New Delhi Kembali Diselimuti Kabut Tebal

Untuk luas yang terjadi kebakaran dirinya menyebut belum sampai ke tahap penghitungan karena  baru dipadamkan. ‘‘Harus didinginkan dulu, karena tidak mungkin masuk bisa-bisa celaka, konsentrasi kami saat ini adalah pemadaman,’‘ ujarnya. ‘’Hal ini dikarenakan kondisi lahan gambut yang terdapat bolong di bagian bawah,’’ tambahnya.

Sementara itu, pihak BPBD juga menyebut ada daerah yang tidak dapat dipadamkan titik panasnya. ‘‘Seperti di Jembatan Karhutla, daerah Kumpeh Muaro Jambi, tetapi kita upayakan disampingnya, kita beri pendingin agar api jangan meluas,’‘ sampainya.

Untuk banyaknya asap yang dirasakan sekarang ini, Bachyuni berpendapat sebenarnya asap juga berasal dari daerah tetangga. ‘‘Riau dan Palembang lebih parah dari kami. Kan ini juga bisa karena angin sekarang berhembus dari Palembang. Jadi bukan dari daerah kami sendiri,’‘ ujarnya.  

Terkait ini pihaknyapun bahkan sudah menyiapkan masker untuk penanganan bahaya ini. Namun belum dikeluarkan karena untuk ISPU sendiri masih dalam tahap normal. ‘‘Nanti jika kadarnya sudah naik akan dibagikan,’’ ujarnya.(aba/era/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook