BENCANA DI TIGA DAERAH

Banjir-Longsor Landa Sumbar, Empat Korban Meninggal

Sumatera | Sabtu, 15 Juli 2023 - 11:30 WIB

Banjir-Longsor Landa Sumbar, Empat Korban Meninggal
Puluhan rumah warga rusak dan dua warga tertimbun material longsor di dua nagari Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (14/7/2023). (PUTRA SUSANTO/JPG)

Masih di Kabupaten Padang Pariaman, beberapa titik dilanda banjir, di antaranya Nagari Parit Malintang di Kecamatan Anam Lingkuang, Nagari Kasang di Kecamatan Batang Anai, Nagari Bisati Sungai Sariak dan Nagari Balah Aia Utara di Kecamatan VII Koto.

Sementara itu, banjir dan longsor juga melanda Kota Padang. Sejumlah titik terdampak banjir dengan tinggi muka air mencapai 100 sentimeter.  Banjir di Padang menelan dua korban jiwa.


Akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Kamis (14/7) satu unit rumah tertimbun tanah longsor di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Dalam musibah tersebut mengakibatkan dua orang balita meninggal dunia.

Kapolsek Padang Selatan AKP Nanang Irawadi mengatakan peristiwa longsor tersebut tepatnya terjadi di Bukit Gado-gado RT 002 RW 001 Kelurahan Bukit Gado-gado Kecamatan Padang Selatan.

“Peristiwa longsor tersebut terjadi sekira pukul 02.00 WIB yang menyebabkan dua balita meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan longor dirumahnya,” katanya Jumat (14/7).

Nanang menyebutkan dua balita yang meninggal dunia bernama Fadlan Kalif Putra (5) dan Fikri Aulia Sidiq (3). “Korban ditemukan sekira pukul 06.45 WIB yang proses evakusi dibantu oleh warga setempat dan personel Polsek Padang Selatan,” ucapnya.

Nanang menjelaskan peristiwa tersebut berawal saat orang tua korban Hendri Gunawan terbangun mendengar suara gemuruh dibukit belakang rumahnya, tidak berapa lama rumah korban langsung tertimbun longsor.

Melihat kejadian itu, Hendri Gunawan dan istrinya Rizki Mulyani langsung berlari menuju ke kamar anaknya yang sedang tertidur. “Korban melihat kedua anaknya sudah tertimbun tanah langsor dan sekira pukul 03.00 WIB. Nanang Irawadi menghubungi pawas dan piket fungsi untuk mendatangi TKP,” ungkapnya.

Untuk proses evakuasi pihaknya juga juga mehubungi BPBD namun sampai pagi hari tidak ada tanda kedatangan mungkin dikarenakan bencana hampir merata di Kota Padang petugas sudah nerada dititik titik bencana lainnya di kota padang.

“Sekira pukul 06.45 WIB, dua balita korban tertimbun tanah longsor dapat ditemukan dan langsung diangkat oleh warga dibantu oleh personel Polsek Padang Selatan yang dipimpin oleh Pawas. Kedua korban dibawa ke rumah sanak famili korban,” ujarnya.

Salah seorang warga lain yang terdampak banjir Nursamsuarni (49), mengatakan, keluarganya terpaksa mengungsi karena rumah yang ditempati tergenang air mencapai dua meter.

”Genangan air di dalam rumah saya hampir dua meter, sebelum dievakuasi petugas, saya terpaksa harus naik ke atas meja agar tidak tenggelam,” jelas Nursamsuarni.

Dia menceritakan barang-barang di rumah seperti peralatan rumah tangga, elektronik, surat-surat penting, dan satu unit motor basah terendam air. Hingga pukul 16.00 WIB Nursamsuarni beserta suami dan anaknya masih mengungsi sambil menunggu air benar-benar surut dari dalam rumah.

Proses evakuasi warga di kawasan Dadok Tunggul Hitam dilakukan personel Brimob Polda Sumbar, Basarnas Padang, dan insan kebencanaan lainnya. Kepala Basarnas Padang Abdul Malik mengatakan dari Jumat (14/7) pukul 11.00 hingga 15.00 WIB pihaknya telah mengevakuasi sekitar 200 warga.

BPBD yang wilayahnya terdampak telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat. Koordinasi dan asesmen juga dilakukan dengan pihak nagari dan kecamatan.

Menghadapi bahaya hidrometeorologi, pemerintah daerah dan warga di Sumatera Barat tetap meningkatkan kesiapsiagaan. Peringatan dini, Ahad  (16/7) wilayah Sumatera Barat masih berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang. Hujan pun berpeluang terjadi, Sabtu (15/7) hari ini.(egp/y/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook