Harimau Sumatera Mati Terjerat

Sumatera | Kamis, 27 September 2018 - 12:30 WIB

Harimau Sumatera Mati Terjerat
BANGKAI HARIMAU: Tim Rescue BKSDA Provinsi Riau tengah melakukan evakuasi bangkai harimau sumatera yang ditemukan mati terjerat perangkap babi di perbatasan Muara Lembu dengan Bukit Indarung, Kabupaten Kuansing, Rabu (26/9/2018) siang.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - SEEKOR Harimau Sumatera ditemukan mati di perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Kabupaten Kuantan Singingi, Rabu (26/9) kemarin. Satwa dilindungi dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae mati terkena jerat babi yang dipasang masyarakat.

   

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau Suharyono mengatakan, ada temuan tersebut setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait harimau terjerat, Selasa (25/9) sekitar pukul 10.30 WIB. Atas informasi itu, pihaknya memerintahkan tim rescue melakukan penyisiran ke lokasi kejadian.

   

“Laporan itu kita tindaklanjuti, tim pengamanan langsung ke lokasi, kita juga berangkatkan dokter untuk keperluan medis,” ujar Suharyano.

   

Setiba di lokasi, sambung dia, tim rescue tidak menemukan harimau berjenis kelamin betina tersebut. Namun, pihaknya mendapati dua jerat babi yang terbuat dari tali nilon, selain itu juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda satwa yang dilindungi berhasil meloloskan diri.

“Kita mendapati jerat kosong, Tim tidak menemukan jejak aktifitas manusia. Karena hari telah gelap, kita hentikan pencariannya,” jelasnya.

  

Keesokan hari tambah dia, pihaknya kembali melakukan penyisiran di sekitaran jeratan tersebut. Akhirnya sekitar pukul 12.38 WIB ditemukan bangkai Harimau Sumatera yang menggantung di pinggir jurang dengan kondisi badan terlilit tali jerat. Surharyono memperkirakan, satwa dilindungi berhasil meloloskan diri akan tetapi tali jeratan tersangkut di semak-semak.

    

“Kita temukan bangkainya tadi siang (kemarin, red). Posisinya tergantung di pinggir jurang dengan tali memilit di badan, kondisi ini yang membuat hewan itu mati,” katanya.

   

Terhadap kondisi ini dia mengaku, sangat menyayangkannya, mengingat Harimau Sumatera tersebut berjenis kelamin betina dan sudah siap untuk melahirkan anak-anak harimau.

“Harimau betina dewasa, sudah memasuki masa seksual untuk jadi indukan menghasilkan anak harimau. Ini karena ulah masyarakat yang memasang jerat berdekatan dengan kantung harimau,” imbuhnya.

  

Kini dikatakannya, bangkai satwa yang dilindungi dalam perjalanan menuju Kota Bertuah. Diperkirakan sampai di Kantor BKSDA Provinsi Riau pada malam hari. “Dalam perjalanan menuju Pekanbaru, kemungkinan sampai sekitar pukul 20.00 WIB,” tutup Suharyono.(rir)

(Laporan RIRI RADAM, Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook