Sementara itu, Kabagops Korlantas Polri Kombespol Benyamin menjelaskan, petugas masih memastikan penyebab kecelakaan. Namun, setidaknya ada dua faktor yang berpengaruh, yakni kesiapan kendaraan dan manusia. ’’Faktor kendaraan ini juga berhubungan dengan manusia. Sebab, pemiliknya seharusnya melakukan pengecekan kesehatan kendaraan agar aman,” tegasnya.
Karena itu, Benyamin berharap setiap stakeholder bisa mendorong perbaikan faktor manusia dan kesiapan kendaraan. Korlantas selama ini telah melakukan berbagai upaya edukasi, mulai masuk ke sekolah, terminal, hingga berbagai perusahaan. ’’Kami punya Dikmas Lantas yang memberikan edukasi.”
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Argo Yuwono menyampaikan, kecelakaan menonjol yang terjadi harus mendapat perhatian semua elemen. Semua itu merupakan tugas bersama, mulai Polri, Kemenhub, pengusaha hingga pengendara.
Bila setiap elemen bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan, tentu angka kecelakaan akan menurun. ’’Semua teknisnya, nanti Korlantas melaksanakan. Misalnya, rekayasa jalan,’’ ujarnya.
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pitra Setiawan menyatakan, evakuasi dan penyelidikan terhadap kasus kecelakaan Bus Sriwijaya terus dilakukan. Ditjen Perhubungan Darat akan berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kepolisian, dinas perhubu ngan, maupun pihak terkait mengenai kecelakaan itu.
’’Saya juga minta KNKT dan kepolisian mengusut tuntas kejadian ini serta penyebabnya supaya ke depan tidak ada kejadian serupa lagi,’’ katanya kemarin.
Pihaknya juga menyelidiki apakah kondisi bus tersebut layak jalan atau tidak. Operator bus harus bertanggung jawab menjaga kondisi kendaraannya. ’’Jika kondisi bus tidak layak jalan, bisa saja nanti operator dimintai pertanggungjawaban secara hukum,’’ tegas Pitra.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
