KECELAKAANPESAWAT TEMPUR

Kadispen TNI-AU: Pilot Tidak Sempat Manfaatkan Kursi Pelontar Masih Diselidiki

Nasional | Minggu, 19 November 2023 - 16:20 WIB

Kadispen TNI-AU: Pilot Tidak Sempat Manfaatkan Kursi Pelontar Masih Diselidiki
ILUSTRASI (JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - TNI-AU masih menyelidiki penyebab jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur. Kadispen TNI-AU Marsekal Pertama Agung Sasongkojati menerangkan, hingga saat ini masih dilakukan pendalaman terkait penyebab kecelakaan dua pesawat itu. Namun, bila terkait usia pesawat, dipastikan keduanya masih berusia muda.

'’Masa pakai pesawat itu tergantung jam terbang sekaligus usia,’’ urainya.


Terdapat masa usia rangka, body frame, dan sebagainya. Rata-rata setelah usia 30 tahun, dibutuhkan refurbish atau penguatan terhadap badan pesawat. "Atau melewati jam terbang tertentu harus refurbish. Ini dua-duanya pesawat muda," terangnya. Bahkan, dua pesawat yang jatuh tersebut memiliki kemampuan yang sama dengan pesawat baru.

Dia mengatakan, pesawat baru dengan peralatan modern itu sebuah tantangan. Peralatan modern tersebut harus diadaptasi, jangan sampai malah menjadi senjata melawan penggunanya. "Ini kesempatan untuk berpikir dengan cara modern," paparnya.

Menurut dia, dua pesawat tersebut memiliki teknologi kursi pelontar. Dengan kecepatan 0,2 detik bisa melontarkan pilotnya dalam kondisi darurat. "Namun, saya tidak mengetahui kenapa kursi pelontar itu tidak digunakan," terangnya. Hal tersebut baru akan terjawab setelah menganalisis flight data recorder (FDR).

FDR kedua pesawat telah ditemukan. Bentuknya tidak besar seperti pesawat biasa, malah informasinya FDR itu kecil seperti memori handphone. "Begitu teknologinya," katanya. Dia juga berkomentar soal keikutsertaan perwira administrasi dalam latihan terbang tersebut. Diketahui salah seorang korban adalah Kolonel (adm) Widiono. Agung menjelaskan bahwa dalam sebuah latihan yang tidak berbahaya, memang biasa mengajak support. "Agar mereka mengetahui bagaimana rasanya terbang," urainya.

Hal tersebut untuk memperkuat dukungan kepada para pilot. Dia mengatakan, support tersebut penting untuk semakin kuat mendukung upaya penerbangan. "Ini hal yang bagus dan tidak ada masalah," jelasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook