Jalur Riau-Sumbar Masih Padat Merayap

Sumatera | Selasa, 24 Desember 2019 - 10:48 WIB

Jalur Riau-Sumbar Masih Padat Merayap
MERAYAP: Arus lalu lintas kendaraan di Jalan Riau-Sumbar, Nagari Kotoalam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, masih padat merayap, Senin (23/12/2019). (POLRES LIMAPULUH KOTA FOR RPG)

LIMAPULUH KOTA (RIAUPOS.CO) -- Arus lalu-lintas di jalan Riau-Sumbar terutama di lokasi perbaikan jalan retak dan amblas di Jorong Simpangtigo, Nagari Kotoalam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, sampai malam tadi (23/12) masih padat merayap. Kendati demikian, jalan sudah dapat dilewati dua jalur dan antrean kendaraan tidak sepanjang pada Ahad (22/12) lalu.

“Jalan Riau-Sumbar di Km 161,8 dari Padang atau di Simpangtigo, Kotoalam, Pangkalan, masih dalam pengerjaan perbaikan. Tapi, arus lalu-lintas, sudah bisa dua jalur. Cuma, memang masih padat merayap. Masih ada antrean sekitar 500 meter,” kata Kapolres Limapuluh Kota AKBP Sri Wibowo kepada Padang Ekspres (RPG), malam tadi.


Mantan Kasat Patroli Jalan Raya Dirlantas Polda Sumbar ini mengakui, sejak perbaikan jalan amblas di Kotoalam dilakukan pada Ahad lalu (22/12), kondisi jalan sudah mulai padat.

“Namun demikian, masih diperlukan kesiapsiagaan alat berat dan sirtu di lokasi, karena memang masih ada titik-titik yang rawan longsor dan pergerakan tanah. Pengemudi juga tetap kami imbau untuk waspada,” kata Sri Wibowo.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fitri yang dihubungi RPG secara terpisah mengakui, jika perbaikan jalan Sumbar-Riau di kawasan Kotoalam yang dilakukan dalam dua hari terakhir, masih bersifat darurat atau sementara.

“Saat ini hanya penanganan darurat. Sambil menjaga jangan sampai putus dan siap dengan segala kemungkinannya,” kata Aidil, malam tadi.

Terkait dengan solusi jangka panjang untuk penanganan jalan Riau-Sumbar yang terus mengalami keretakan dan pergerakan  di Nagari Kotoalam, menurut Aidil Fitri, harus dilakukan dulu penelitian. “Kalau (perbaikan) permanen harus diteliti dulu. Direncanakan, dihitung, cari dananya, lelang dan seterusnya,” kata Aidil Fitri.(rfv/rpg)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook