RIAUPOS.CO - Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana mengatakan Provinsi Kepri sangat memerlukan penerbangan langsung ke Cina. Menurut Agung, langkah tersebut adalah jurus jitu untuk memajukan dunia pariwisata di Provinsi Kepri.
“Langkah pemerintah pusat dengan menambah jumlah negara yang mendapatkan bebas visa kunjuangan ke Indonesia adalah kebijakan yang tepat. Itu bisa menggenjot target kunjungan wisman ke Indonesia,” ujar Agung, di Hotel Aston, Tanjungpinang, Selasa (22/12).
Lebih lanjut kata Agung, Kepri adalah daerah strategis dan menjadi andalan ketiga sebagai pintu masuk wisatawan asing ke Indonesia. Menurut Agung, untuk mendukung langkah tersebut, Kepri perlu adanya penerbangan langsung ke Cina. Saat ini katanya, bandara internasional yang representatif untuk itu adalah Bandara Hang Nadim, Batam.
“Ini yang menjadi tantangan Gubernur Kepri terpilih ke depan. Saya sangat yakin, apabila ini terwujud, pariwisata Kepri akan cermelang,” jelas Agung.
Seperti diketahui, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, di Jakarta, Senin (21/12) mengatakan setelah me-review keputusan pemberian 47 visa pada 3 bulan yang lalu, dampaknya sangat positif. Artinya, terjadi peningkatan turis dari negara-negara yang diberi bebas visa.
Dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNN Budi Waseso, perwakilan dari Kepolisian RI, Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata, Ditjen Bea dan Cukai, Imigrasi, serta semua deputi. Kesimpulannya adalah membuat kebijakan, yakni penambahan negara yang mendapatkan bebas visa.
Negara-negara baru yang mendapatkan fasilitas bebas visa kunjungan yaitu Australia, Brasil, Ukraina, Kenya, Uzbekistan, Banglades, Kamerun, Palestina, Honduras, Pakistan dan Mongolia, Sierra Leone, Uruguay, Bosnia-Herzegovina, Kosta Rika, Albania, Mozambik, Macedonia, El Salvador, Zambia, Moldova, Madagaskar, Georgia, Namibia, Kiribati, Armenia, Bolivia, Bhutan, Guatemala, Mauritania, dan Paraguay.(mng/RPG)