JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pesawat Airbus A380 milik Uni Emirates Arab alami turbulensi mengerikan dalam penerbangan EK 421 pada Selasa (5/12) kemarin. Pesawat yang diklaim sebagai pesawat terbesar di dunia tersebut, terbang dari Bandara Perth menuju Bandara Internasional Dubai .
Akibat insiden tersebut, atap kabin alami keretakan dan lubang yang cukup besar di atas kepala para penumpang. Kerusakan atap kabin tersebut diduga karena benturan yang terjadi antara penumpang dengan ceiling kabin saat turbulensi. Sebanyak 14 penumpang Emirates Arab dinyatakan alami cedera pasca insiden turbulensi tersebut.
Meski demikian, penerbangan Airbus A380 tersebut tetap dilanjutkan menuju bandara tujuan dan berhasil mendarat dengan selamat pukul 04.45 waktu setempat.
Dilansir aerotime.aero oleh Jawapos, ini bukanlah pertama kalinya Airbus A380 alami turbulensi parah. Pada tahun 2019, diduga kejadian serupa terjadi pada penerbangan dari Auckland menuju Dubai . Bahkan, tanda “keluar” pada langit-langit pesawat sampai terjatuh akibat turbulensi yang terjadi saat itu.
Padahal, jika dilihat dari desain dan kualitas pesawat, Airbus A380 merupakan pesawat elit dengan predikat pesawat terbesar di dunia dan desain yang mewah. Bahkan, pembaca Global Traveler memilih pesawat A380 tersebut sebagai jenis pesawat terbaik dan favorit para penumpang.
Sebagai pesawat penumpang terbesar dan terluas di dunia, Airbus A380 tersebut menawarkan kebebasan bagi penumpangnya untuk bergerak dalam kabin. Dengan dua dek panjang penuh, serta dimensi badan yang lebar, jumlah kursi yang disediakan Airbus A380 lebih banyak dibandingkan pesawat lainnya.(jpg)