AKSES SEMPAT PUTUS 7 JAM DI LIMAPULUH KOTA

Diimbau Waspada Lewati Jalan Lintas Riau-Sumbar

Sumatera | Selasa, 19 Desember 2023 - 10:20 WIB

Diimbau Waspada Lewati Jalan Lintas Riau-Sumbar
Foto dari udara kondisi banjir yang merendam 90 persen wilayah Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Sumatera Barat, Senin (18/12/2023). (BPBD LIMAPULUH KOTA UNTUK RPG)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jalan lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) dan sebaliknya sempat putus, Senin (18/12) pagi.  Ini akibat tanah longsor dari perbukitan yang menutupi badan jalan. Tepatnya di Jorong Ulu Aia, Nagari Harau,Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar sekitar pukul 06.30 WIB.

Akses jalan baru dapat dilalui kembali sekitar 7 jam kemudian atau sekitar pukul 14.10 WIB setelah material longsor dibersihkan menggunakan alat berat. “Benar, ruas jalan tertimbun longsor di Jorong Ulu Aia, Nagari Harau, Kecamatan Harau,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Sumbar Rahmadinol.


Menurutnya, material tanah berlumpur dan pepohonan akibat longsor sempat menyebabkan akses jalan utama yang menghubungkan Riau-Sumbar terputus. “Alhamdulillah, sekarang jalan Sumbar-Riau yang longsor sudah bisa kembali dilewati kendaraan dari kedua arah,” terang Rahmadinol yang dihubungi via pesan WhatsApp sekitar pukul 14.10 WIB, Senin (18/12).

Kendati saat ini akses lalu lintas di jalan Sumbar-Riau sudah mulai bisa dilewati kendaraan, namun pengendara diimbau agar tetap berhati-hati. Terutama di sepanjang jalan yang rawan longsor. “Sebab saat ini, hujan masih mengguyur. Sebaiknya tetap berhati-hati dan waspada,” imbau Rahmadinol.

Sebelumnya, akibat longsor dari perbukitan menutupi badan jalan hingga ke aliran sungai di bagian bawah membuat antrean kendaraan cukup panjang yang sudah terjadi sejak pagi. Lokasi terjadi di pendakian Tujuah Boleh (17), dekat Bandrek House atau menuju Kelok 9 dari arah Pekanbaru yang tertimbun longsor dan terputus.

Kendaraan terjebak kemacetan panjang dari kedua jalur di Jorong Ulu Aia, Nagari Harau tersebut. BPBD Kabupaten Limapuluh Kota berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Balai Jalan, TNI dan Polri menyikapi bencana itu.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD yang turun ke lokasi longsor yang menimbun semua badan jalan yang tertimbun material longsor berupa lumpur dan sejumlah pepohonan berada di badan jalan. Sehingga pembersihan diperkirakan memerlukan waktu cukup lama. Pengguna jalan pun diimbau untuk hati-hati, baik jalan dari arah Riau menuju Sumbar atau sebaliknya.

Laporan dari tim di lapangan yang diterima Riau Pos, bencana longsor di Ulu Aia ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Bencana alam ini diakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi sejak Sabtu (16/12) malam mengakibatkan tebing dan bukit di tepi jalan kelok 17 jalan Sumbar-Riau longsor.

Sekitar pukul 11:00 WIB, dua unit alat berat tiba di lokasi dan langsung bekerja membuka akses jalan dengan mengevakuasi material longsor. Pembersihan material longsor menggunakan alat berat ini berhasil membuka kembali akses jalan yang tertimbun selama beberapa jam pascabencana terjadi.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Kampar AKP Viola Dwi Anggreni mengatakan hingga Senin (18/12) pagi, arus lalu lintas di Kabupaten Kampar masih terpantau normal. “Arus lalu lintas pagi ini masih normal, belum terlihat penambahan kendaraan yang melintas secara signifikan,” kata Viola.

Menurut viola, arus lalu lintas di Kabupaten Kampar diperkirakan akan mengalami lonjakan pada Jumat (22/12) nanti. “Nanti diperkirakan mulai tanggal 22 Desember, arus mulai meningkat,” jelas mantan Kasat Lantas Polres Siak ini.

Kemudian Kasat mengimbau kepada pengguna jalan untuk selalu memperhatikan faktor keselamatan saat berkendara. “Selalu pastikan keselamatan berlalu lintas. Di tengah cuaca hujan, otomatis jarak pandang berkurang. Kami mengimbau pengguna kendaraan, khususnya kendaraan roda empat untuk menjaga kecepatan di angka normal agar mengurangi faktor kecelakaan,” imbau Viola.

Direktorat Lalu Lintas Polda Riau mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman mengatakan saat menerima informasi longsor, tim dari Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Riau langsung meluncur untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, khususnya di wilayah Kampar yang berbatasan dengan Sumbar.

“Kami langsung turunkan tim ke perbatasan hingga ke wilayah kita (Riau, red). Antisipasi serta mengurai kemacetan yang terjadi. Alhamdulillah sudah kembali normal,” ungkap Taufiq.

Kendati demikian, Kombes Taufiq mengimbau untuk tetap berhati-hati dalam berkendara. Sebab, di Jalan Lintas Riau-Sumbar bagian Kampar, juga terdapat daerah rawan longsor. Seperti jalur lintas Riau-Sumbar, di Kilometer 68. Namun sejauh ini kondisi masih aman. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan. Ia memastikan, petugas akan turun dengan cepat ke lokasi jika dibutuhkan.

Taufiq mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan, untuk tetap mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas. Masyarakat bisa menginformasikan atau menghubungi petugas kepolisian jika membutuhkan bantuan. Ia juga meminta agar selalu melakukan pengecekan kendaraan sebelum bepergian.

“Jadilah pelopor, beretika dan disiplin berlalu lintas. Fokus berkendara, hindari beraktivitas dengan alat komunikasi ketika mengemudi serta selalu mengenakan safety belt dan bila lelah segera menepi,” ujarnyaIntensitas hujan yang tinggi juga mengakibatkan terjadinya longsor dan banjir di sejumlah tempat di Kabupaten Limapuluh Kota. Banjir terjadi di Aieputiah, Jorong Padang Tarok Nagari Harau dan Nagari Tarantang. Sementara longsor juga terjadi di Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari.

Harau dan Tarantang Terparah
Tingginya intensitas hujan sepanjang Ahad (17/12) hingga Senin (18/12) pagi, menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah titik di Kabupaten Limapuluh Kota. Permukiman warga, lahan pertanian, sekolah, penginapan hingga akses jalan terganggu.

Kecamatan Harau menjadi kecamatan dengan kondisi terparah. Sebab banjir menerjang Nagari Tarantang, Nagari Harau, Solok Bio-Bio dan Sarilamak. Masyarakat mengalami dampak cukup parah di Kecamatan Harau.

“Ini kondisi banjir terparah sepanjang tahun 2023 ini, sebab banjir-banjir sebelumnya, debit air tidak setinggi ini,” terang Wali Nagari Tarantang, Sudahri didampingi Sekretaris Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Adi Putra, Senin (18/12) pagi.  

Tidak hanya tergenang air, luapan aliran sungai Batang Harau mengalirkan air yang cukup deras. Sehingga sejumlah keluarga di Jorong Tarok, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau terpaksa dievakuasi menggunakan perahu karet oleh BPBD Limapuluh Kota bersama Basarnas Pos Limapuluh Kota, TNI Kodim 0306/50 Kota dan Polri dari Polres 50 Kota.   

Berdasarkan data dari Pemerintah Nagari Tarantang, Kecamatan Harau sekitar 90 persen wilayah nagari terdampak banjir. Seperti disampaikan Wali Nagari Tarantang, Sudahri bersama Sekretaris Nagari, sebanyak 600 unit rumah warga terendam banjir. Artinya ribuan warga Nagari Tarantang saat ini, membutuhkan bantuan.

“Saat ini, kita ada dapur umum di Rumah Desa Sehat (RDS) Tarantang, persis di samping Kantor Kepala Jorong Lubuak Limpato,” tambah Sekretaris Nagari Tarantang, Adi Putra, kemarin.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook