PADANG PANJANG (RIAUPOS.CO) -- Direktur Pondok Pesantren Kementerian Agama RI Prof Dr H Waryono SAg MAg, Jumat pagi (12/5/2023) berkunjung ke Perguruan Thawalib Padang Panjang untuk melihat langsung bagaimana perkembangan sekolah yang saat ini berusia 112 tahun.
Kedatangan Prof Waryono diterima oleh Ketua Yayasan Thawalib Dr Abrar MAg, Pimpinan Perguruan Thawalib Dr Zulkarnaini, dan sejumlah kepala sekolah Thawalib.
Menurut Ketua Yayasan Thawalib Abrar, kedatangan Prof Waryono merupakan suatu kehormatan dan agenda yang seketika. "Ketika beliau ada agenda ke Sumatera Barat lalu menyampaikan keinginan untuk datang ke Perguruan Thawalib. Ini merupakan suatu kehormatan bagi Thawalib," katanya.
Dijelaskan Abrar, kunjungan tersebut memiliki makna penting sebab selain Perguruan Thawalib sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Sumatera Barat juga kehadiran Prof Waryono sebagai Direktur Pondok Pesantren memberikan nilai tambah. "Prof Waryono ingin melihat langsung Perguruan Thawalib dan perkembangannya saat ini," jelas Abrar.
Dalam pertemuan dengan Yayasan Thawalib, disampaikan berbagai hal langkah langkah penataan dan pembenahan Perguruan Thawalib yang dilakukan saat ini.
Seperti penataan aspek tata kelola Yayasan Thawalib di antaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel dengan dilakukan audit eksternal keuangan oleh Kantor Akuntan Publik serta dipublikasikannya laporan keuangan di surat kabar terbitan Padang.
Selain itu juga dilakukan pembenahan tata kelola pendidikan untuk mewujudkan pendidikan Thawalib yang bertafaqquh fiddien serta pembenahan sarana dan prasarana sekolah.
"Berbagai upaya yang dilakukan Yayasan Thawalib saat ini adalah untuk mengembalikan khittah Thawalib yang telah digariskan oleh para pendiri Thawalib," kata Abrar.
Prof Waryono setelah melihat dan mendengarkan penjelasan tentang perkembangan Perguruan Thawalib, memberikan apresiasi dan dukungan upaya upaya mengembalikan Perguruan Thawalib sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam tertua dan telah memberikan kontribusi besar bagi negeri ini.
Prof Waryono juga mendukung langkah langkah untuk mengendalikan Thawalib menjadi pendidikan pesantren sebagaimana telah diletakan dan dilaksanakan selama ini sejak berdirinya Thawalib.
Acara silaturahmi tersebut ditandai dengan penyerahan buku Sejarah Perguruan Thawalib Padang Panjang oleh Ketua Yayasan Thawalib kepada Prof Waryono.(rls)
Editor: Rinaldi