PADANGPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Timur Brigjend Pol Riki Yanuarfi SH MSi memberi motivasi kepada santri Perguruan Thawalib Padang Panjang agar bebas dari narkotika. Sebab, narkotika merupakan salah satu yang dapat merusak generasi muda dewasa ini. Generasi muda yang sudah terkena narkotika akan menjadi generasi yang merugi dan menghadapi persoalan besar dalam dirinya.
“Para santri Perguruan Thawalib jika ingin hebat salah satunya adalah harus bebas dari narkotika. Sebab, saat ini pemakai atau terkena obat obat terlarang tersebut Sebagian besar generasi muda. Untuk itu, para santri harus menghindari pergaulan bebas yang dapat merusak diri, salah satunya dari narkotika,” kata Riki Yanuarfi dalam kuliah umum di Perguruan Thawalib, Sabtu (26/8/2023).
Kegiatan kuliah umum yang dihadiri seluruh santri Perguruan Thawalib, jenderal Bintang satu kelahiran Bukittinggi 1 Januari 1972 itu mengatakan, dari data BNN secara nasional jumlah pemakai narkotika didominasi oleh generasi muda. Penyebabnya karena pergaulan sehingga terpengaruh dan memakai obat obat haram tersebut.
“Kita perihatin dengan cukup banyaknya generasi muda yang memakai dan kecanduan narkotika, karena itu akan merusak bagi diri generasi muda,” ujar Riki Yanuarfi.
Dijelaskannya, orang orang yang memakai narkotika dan kecanduan akan membuat hidupnya berantakan dan tidak benar. “Santri yang hebat adalah santri yang bebas dari narkotika. Karena, dalam ajaran Islam sendiri sudah jelas bahwa narkotika tersebut barang yang diharam,” kata Riki Yanuarfi.
Alumni Thawalib
Kehadiran Riki Yanuarfi dalam memberikan kuliah umum di kampus Thawalib Padang Panjang selain memberikan pemahaman dan pencerahan mengenai bahaya narkotika, juga memberikan motivasi bagi santri Thawalib untuk berani tampil dalam meraih cita cita.
Hal ini tidak terlepas bahwa Riki Yanuarfi sendiri merupakan alumni Perguruan Thawalib Padang Panjang. “Alhamdulillah sebagai alumni Perguruan Thawalib saat ini bisa meraih pangkat Brigjend dengan Bintang satu,” kata Riki Yanuarfi.
Raihan pangkat dan jabatan di lingkungan kepolisian tersebut, papar Riki Yanuarfi memberikan contoh nyata bahwa santri yang belajar di Perguruan Thawalib lulusannya juga bisa menjadi anggota polisi. “Lulusan Thawalib Padang Panjang bukan saja menjadi alim ulama, pendakwah, tetapi juga memiliki profesi yang beragam termasuk bisa menjadi anggota polisi,” ujarnya.
Rki Yanuarfi membeberkan bagaimana perjalanan Ketika menjadi santri di Thawalib Padang Panjang serta upaya yang dilakukannya untuk bisa meraih posisi di lingkungan kepolisian. “Salah satu kuncinya adalah para santri harus berani dan menemukan minat dan bakatnya untuk menjadi apa. Dan hal hal semacam itu terbangun dalam Pendidikan di Thawalib Padang Panjang,” kata Riki Yanuarfi.
Sementara Sekretaris Yayasan Thawalib Irwan Natsir mengatakan, kehadiran Brigjend Pol Riki Yanuarfi memberikan kuliah umum, selain memberikan informasi dan pencerahan bagi santri Thawalib tentang bahaya narkotika, juga motivasi dalam belajar.
"Karena beliau adalah alumni Thawalib tentang pengalaman selama menjadi santri Thawalib dan upaya pencapaian karir di kepolisian dapat menjadi insprirasi bagi santri Thawalib,” ujarnya.
Kegiatan kuliah umum tersebut selain dihadiri oleh seluruh santri Thawalib Padang Panjang juga jajaran pengurus Yayasan Thawalib dan majelis guru.
Laporan: Eka G Putra (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman