JAMBI

Sidak Samsat, Gubernur Zumi Zola Marah Besar

Sumatera | Sabtu, 12 Maret 2016 - 16:05 WIB

Sidak Samsat, Gubernur Zumi Zola Marah Besar
Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli. (JPNN)

JAMBI (RIAUPOS.CO) – Perhatian serius diberikan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. Gubernur yang dilantik 12 Februari lalu itu kini gencar melakukan sidak di tempat pelayanan  publik di Provinsi Jambi. Seperti RSUD  Raden Mattaher, RSJ.

Kemarin (11/3/2016) sekira pukul 08.30 WIB, Kantor Samsat Jelutung Kota Jambi menjadi sasaran. Kedatangan orang nomor satu di Provinsi Jambi ini membuat pegawai kocar-kacir.

Baca Juga :Bertemu Ulama di Jambi, Gibran Bahas Kepentingan Pesantren dan Santri

FATHUL MUBARAK-Jambi   

Para pegawai di  Kantor Samsat dikagetkan oleh kedatangan Gubernur. Apalagi, banyaknya pegawai yang tidak ngantor. Bahkan, ketika disuruh berkumpul, mereka kelabakan. Zola pun dibuat geram akan hal ini. Atas kejadian ini, dia minta semua honorer dipecat, sedang PNS yang malas diminta segera mundur.

“Gimana mau capaian targetnya tercapai, jika melayani masyarakat saja seperti ini,” kata Zola di hadapan pegawai Samsat.

Ketika diabsen, beberapa nama yang disebutkan Zola banyak yang tidak ada ketika berkumpul. Mereka pun  berdalih bahwa namanya yang disebutkan itu sedang melayani masyarakat di lantai bawah.

Dari sidaknya kemarin, banyak ditemukan keganjalan yang membuat Zola tiba-tiba marah kepada kepala Samsat maupun pegawainya. Mirisnya lagi, ia menemukan ada seorang pegawai Samsat yang melakukan pungutan liar kepada masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraan.

Di antara temuan itu, ada yang menjadi pertanyaan besar Gubernur Jambi Zumi Zola, yakni tidak tercapainya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samsat Kota Jambi yang sebelumnya menjadi temuan BPK tahun 2015.

“Kita bisa lihat saat ini jalan di Kota Jambi sudah mulai macet. Itu pertanda bahwa kendaraan mulai meningkat, tapi kenapa PAD disini tidak tercapai target,” kata Zola usai melakukan sidak di kantor Samsat.

Masyarakat yang diminta uang oleh pegawai Samsat itu ialah Inesia. Dia diminta uang Rp500 ribu. Inesia ingin mengurus STNK yang telah hilang. Di hadapan Gubernur Jambi, dia langsung curhat sambil menangis.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook