GEMPA 5,3 SR JUGA TERASA DI RIAU

398 Rumah Rusak, 54 Terluka

Sumatera | Jumat, 01 Maret 2019 - 09:37 WIB

398 Rumah Rusak, 54 Terluka
RUSAK: Rumah warga Jorong Koto Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan rusak akibat gempa tektonik berkekuatan 5,3 skala richter, kamis (28/2/2019)

Sekitar pukul 06.27 WIB, terjadi lagi gempa dari analisis awal berkekuatan 5,6 SR yang kemudian dimutakhirkan berkekuatan 5,3 SR. Gempabumi berlokasi di darat pada jarak 36 km arah timur laut Padang Aro, Solsel pada kedalaman 10 km. Lalu, pukul 11.44 WIB terjadi gempa susulan berkekuatan 3,3 SR di 38 km tenggara Solsel pada kedalaman 5 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kata Rahmat, gempa di Solsel ini merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone),  tepatnya pada pertemuan segmen Suliti-Siulak.  ”Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (strike-slip),” ujar mantan Koordinator BMKG Sumbar itu.

Baca Juga :BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Sejumlah Daerah

Selain di Solsel yang dirasakan cukup keras, gempa tersebut juga dirasakan masyarakat di Padang (III-IV MMI), Painan dan Padangpanjang (II-III MMI), Payakumbuh dan Limapuluh Kota (II MMI), Kepahyang Bengkulu (I MMI).

Getaran gempa tersebut juga merambah ke Pekanbaru. Dijelaskan Kepala BMKG Riau, Kisno, sejauh ini kabupaten/kota yang melapor terkena dampak gempa baru dari Rengat. Sebab daerah lain masih mengurus karhutla.

“Di Rengat memang terjadi getaran, namun untuk kerusakannya belum tahu. Sementara untuk lokasi utama yaitu Solok dan Pasaman, kerusakannya cukup parah,” jelasnya pada Kamis siang pukul 14.55 WIB di Kantor BMKG Riau.

Terkait kepanikan masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru dan Rengat, Kisno jelaskan karena Riau hampir tidak pernah terkena gempa. Sehingga ketika merasakan efek gempa dari provinsi lain mereka panik.

“Saya harap masyarakat tidak panik dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” sambungnya.

Sementara Abdul Hamid, mahasiswa kampus negeri di Riau merasa panik,  sebab keluarganya di Pasaman. Hingga siang hari ia belum dapat kabar dari keluarga di sana.

“Saya berharap semoga tidak ada korban jiwa dan rumah rusak,” tuturnya.

Achid Albintani yang juga teman dari Abdul, mengaku merasakan getaran pada saat masih di tempat tidur. Saya pikir itu bukan gempa, ternyata gempa. Saya tahu pas dapat broadcast dan baca berita di media.

“Harapan saya semoga tidak ada gempa susulan dan tidak ada korban jiwa, meski demikian warga tetap harus siaga,” jelasnya.(cr19/tno/rpg/*/rio/ted)

Laporan RPG, Padang









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook