Batuaji Kembali Dikepung Banjir

Sumatera | Kamis, 09 Mei 2019 - 10:19 WIB

Batuaji Kembali Dikepung Banjir
Salah satu ruas jalan yang banjir di Kawasan Batuaji, Batam, Kepualaun Riau, Rabu (8/5/2019).(JPG)

SUMATERA (RIAUPOS.CO) -- Upaya normalisasi drainase terus dilakukan, namun banjir belum sepenuhnya bisa diatasi. Di wilayah Batuaji dan Sagulung, banjir masih saja terjadi saat hari hujan. Rabu (8/5), hujan dan angin kencang menyebabkan sejumlah ruas jalan kembali terendam banjir.

Lokasi jalan yang terendam banjir ini masih sama yakni titik-titik jalan yang sistem drainasenya belum tertata dengan baik. Seperti, di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, depan pasar Melayu, Simpang Tobing persisnya depan perumahan Mutiara Hijau, Marina City dan beberapa ruas jalan di Tanjunguncang.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Pantauan di lapangan, banjir di ruas jalan terjadi karena air tak tertampung dalam drainase yang ada. Bahkan, beberapa ruas jalan yang memang belum ada sistem drainase sehingga mudah tergenangi air saat hujan.

Drainase depan RSUD sebenarnya sudah cukup lebar dan dalam, namun karena jalur penyeberangan di simpang RSUD yang kurang maksimal dan tersumbat sampah, maka air tak bisa mengalir lancar. Sebagian air meluap dan menggenangi bahu jalan.

Camat Batuaji Ridwan mengakui hal itu. Sistem drainase di wilayah Batuaji dan Sagulung memang belum terhubung dengan baik sehingga masih sulit mengatasi banjir ini. Upaya normalisasi dari Pemko Batam sudah berjalan maksimal dengan mengorek dan melebarkan sejumlah drainase induk, namun itu belum cukup sebab lokasi penyeberangan air belum semuanya dibetulkan.

“Ini yang lagi dikerjakan sekarang oleh petugas penggali parit. Pengerjaan di jalur penyeberangan air dilakukan secara manual jadi butuh waktu. Memang tak mudah atasi masalah banjir ini tapi tetap diupayakan semaksimal mungkin,” ujar Ridwan.

Untuk lokasi drianase yang sama sekali tak berfungsi, akan dikaji lebih dalam lagi agar saat dikerjakan benar-benar efektif nantinya. “Seperti di Tanjunguncang yang ada pengaruhnya dengan air pasang maka perlu kajian lagi,” ujar Ridwan.(das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook