Update Korban Longsor Natuna, 11 Tewas 47 Hilang dan 1.216 Mengungsi

Sumatera | Rabu, 08 Maret 2023 - 14:14 WIB

Update Korban Longsor Natuna, 11 Tewas 47 Hilang dan 1.216 Mengungsi
Foto udara Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri yang terdampak tanah longsor, Rabu (8/3/2023). (BNPB RI)

NATUNA (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan update data jumlah korban longsor Natuna, Kepri, tercatat 11 korban meninggal dunia, dimana 6 diantaranya sudah teridentifikasi. Sementara itu masih ada 47 orang masih dinyatakan hilang, 5 luka berat dan 3 luka sedang. Selain itu data pengungsian ada sebanyak 1.216 yang tersebar di empat titik.

Update korban longsor Natuna, Kepri ini berdasarkan informasi yang dirangkum RiauPos.co dari keterangan resmi BNPB RI, Rabu (8/3/2023). Data korban meninggal dunia, hilang dan mengungsi dimaksud di atas per Selasa (7/3/2023) pukul 17:00 WIB.


“Yang meninggal bertambah jadi 11 orang. Enam orang sudah teridentifikasi,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto SSos MM.

Kepala BNPB beserta rombongan tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023). Bersama tim BASARNAS tiba di Ranai setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 2 jam 40 menit dari Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU.

Saat tiba di Ranai, cuaca terpantau mendung berawan dengan angin cukup kencang. Menurut otoritas bandara, cuaca seperti itu tidak memungkinkan apabila harus meneruskan perjalanan menuju Serasan yang menjadi lokasi tanah longsor, baik melalui udara maupun jalur laut. Menurut pantauan kondisi cuaca dari satelit Himawari, wilayah Natuna-Serasan-Serawak terpantau adanya kumpulan awan hujan dengan indikator warna oranye hingga merah.

Atas pertimbangan tersebut, maka Kepala BNPB memerintahkan agar menunda keberangkatan menuju Serasan hingga kondisi cuaca membaik sambil melakukan persiapan langkah-langkah tanggap darurat bersama pemerintah provins Keprii dan kabupaten Natuna. 

Sebelumnya, direncanakan bahwa akan dilakukan perjalanan menuju Serasan pada malam hari menggunakan jalur laut. Pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyiagakan satu kapal Ferry.

“Atas pertimbangan cuaca maka kami memutuskan untuk menunda dulu perjalanan sampai situasi dan konfusi memungkinkan, sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan menunggu 2 unit heli yang akan mendarat malam ini,” jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto mengintruksikan kepada seluruh otoritas agar terus memantau perkembangan cuaca. Apabila memungkinkan maka akan dilanjutkan perjalanan baik melalui udara maupun jalur laut dengan segera.

“Kami minta pihak terkait agar terus memantau dan melaporkan kondisi cuaca sehingga tim dapat melanjutkan misi ke Serasan,” kata Suharyanto.

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook