UPDATE LONGSOR NATUNA

46 Meninggal Dunia, 9 Hilang, dan 2.240 Jiwa Mengungsi

Nasional | Senin, 13 Maret 2023 - 12:17 WIB

46 Meninggal Dunia, 9 Hilang, dan 2.240 Jiwa Mengungsi
Foto udara Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, yang terdampak tanah longsor, foto diambil Rabu (8/3/2023). (BNPB RI UNTUK RIAUPOS.CO)

NATUNA (RIAUPOS.CO) - Upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi para korban terdampak tanah longsor Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri terus dilakukan. Pada hari kelima pascabencana atau Ahad (12/3/2023), jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan menjadi 46, di mana 24 di antaranya adalah laki-laki dan 22 lainnya berkelamin perempuan.

Informasi ini disampaikan Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, PhD dalam keterangan resmi yang diterima RiauPos.co, Senin (12/3/2023). Dijelaskannya, pada hari kelima pascalongsor, tim satgas gabungan kembali menemukan korban meninggal dunia.

"Terdata, update korban tanah longsor Natuna pada hari kelima tim berhasil menemukan 10 jenazah di Kampung Genting, Desa Pangkalan. Dari penemuan itu, maka jumlah warga yang meninggal dunia sudah 46, dan masih dinyatakan hilang tinggal 9 orang," ungkap keterangan resmi BNPB RI.


Perkembangan progres penemuan sejumlah korban tersebut juga didukung dengan bertambahnya alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 7 unit, termasuk tambahan personel dari TNI dan Polri. Di samping itu, cuaca yang berangsur membaik juga menjadi faktor pendukung operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi.

Sementara itu, dari Posko Darurat Bencana Tanah Longsor Natuna di PLBN Serasan juga melaporkan adanya perkembangan jumlah pengungsi menjadi 2.240 jiwa. Adapun seluruh pengungsi itu terbagi di enam lokasi yang meliputi 436 jiwa di PLBN, 605 jiwa di Desa Payak, 136 di Desa Batu Berlian, 238 jiwa di SMA N 1 Serasan, 432 jiwa di Pelimpak dan 393 jiwa di Airnusa.

"Seluruh pengungsi itu merupakan warga terdampak maupun yang meninggalkan rumah sementara demi mencegah terjadinya bencana tanah longsor susulan, sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui informasi prakiraan cuaca dan hasil analisa lapangan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," pungkasnya.

 

Laporan: Eka G Putra
Editor: E Sulaiman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook