Longsor di Natuna Tenggelamkan Puluhan Rumah dan Warga

Nasional | Selasa, 07 Maret 2023 - 11:20 WIB

Longsor di Natuna Tenggelamkan Puluhan Rumah dan Warga
Sebagian besar rumah rata dengan tanah akibat diterjang longsor. (BNPB UNTUK RIAU POS)

NATUNA (RIAUPOS.CO) - Bencana tanah longsor terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3). Sehari, longsor terjadi sebanyak dua kali dan peristiwa ini mengakibatkan puluhan korban jiwa dan puluhan rumah tenggelam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika mengatakan, pihaknya menerima dua laporan kejadian longsor yakni di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur. “Dini hari (kemarin, red) di Desa Air Nusa dan siang informasinya di Desa Pangkalan,” ucapnya.


Dikatakannya, berdasarkan laporan dan data yang diterima BPBD pada peristiwa kedua yang terjadi di Desa Pangkalan terdapat korban jiwa. Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum mengetahui jumlah korban dan kerugian akibat tanah longsor tersebut. “Komunikasi susah ke sana, jaringan tak ada. Cuma laporan yang  kami terima di Desa Pangkalan ada korban,” jelasnya.

Namun, Bupati Natuna Wan Siswandi, memperkirakan 50 orang meninggal dunia akibat terjangan tanah longsor di Kecamatan Serasan. Bupati Natuna pun bergerak cepat dengan mengarahkan seluruh komponen yang ada. Informasi diterima, longsor dan korban terparah terjadi di Kampung Genting, Kecamatan Serasan.

Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sore tadi, peristiwa itu dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi ditambah kondisi tanah yang labil.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah melaporkan bahwa data korban meninggal dunia masih berpotensi berubah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung.

“Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi,” jelas Junainah.

Junainah menambahkan kondisi cuaca, sulitnya akses ditambah jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan. Lebih lanjut, sulitnya akses dan faktor jaringan tersebut juga menghambat tim  dalam pelaporan data sehingga pemutakhiran data belum dapat dilakukan secara maksimal.

“Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby,” jelas Junainah. “Sekarang masih evakuasi. Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus sehingga laporan terbaru,” tambah Junainah.

Sebagaimana laporan dari Kabid K/L BPBD Provinsi Kepri di atas, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB telah beberapa kali menghubungi beberapa pihak BPBD Kabupaten Natuna termasuk kepala pelaksana belum dapat terhubung. Sementara itu, data dan perkembangan informasi selanjutnya akan diberikan secara berkala.

Kantor SAR Natuna berangkatkan sejumlah personel Tim SAR gabungan dari TNI/Polri dan BPBD guna menindaklanjuti adanya laporan longsor yang terjadi. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman membenarkan hal tersebut.

Alut Sasikirana 245 dan RIB 03 Natuna turut diberangkatkan mendukung OPS Bencana Tanah Longsor. Sejumlah alat ekstrikasi, penerangan, hingga alat keselamatan lainnya juga turut disertakan. “Kami telah berangkatkan sejumlah personel Tim SAR Gabungan untuk mendukung pencarian dan pertolongan serta evakuasi di Serasan. Semoga semua dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.

Hingga berita ini dikirim, Tim SAR Gabungan masih dalam perjalanan dari Pelabuhan Penagi menuju Pelabuhan Perintis Serasan. Sementara petugas komunikasi masih berupaya membangun koordinasi guna mendapatkan informasi dampak longsor yang terjadi.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook