PALEMBANG (RIAUPOS.CO) - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan aksi di Bundaran Air Mancur (BAM), Kamis (6/9). Aksi tersebut, bentuk desakan kepada pemerintah terkait menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah yang hampir menembus Rp15 ribu per dolar AS.
Tak hanya turun ke jalan, Aliansi BEM se-Sumsel ini juga mengirimkan surat kepada Presiden RI, Joko Widodo untuk mengembalikan kondisi ini normal kembali.
Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Trisno mengatakan, menguatnya nilai tukar mata uang dolar ini, bakal berdampak yang sangat merugikan baik bagi pemerintah dan juga rakyat.
Seperti, beban utang negara kian berat karena pembayaran bunga dan utang pokok yang besarannya semakin tinggi. Hal itu dipicu karena naiknya nilai tukar Dolar yang makin menguat.
Kemudian, harga bahan pokok pun diprediksi akan meningkat dan dampak lainnya. “Karena itu, kami meminta pemerintah agar cepat mengatasi persoalan ini. Karena, tentu rakyat akan semakin sulit,” kata Trisno saat ditemui di lokasi, Kamis (6/9).
Ia mengaku, selaku mahasiswa dan juga masyarakat, tentunya akan ikut membantu menyelesaikan persoalan tersebut. Seperti menggunakan produk dalam negeri dan mempergunakan mata uang rupiah dalam transaksi.
Selain itu juga tidak berwisata keluar negeri sementara waktu selama Rupiah melemah. Ia juga mengingatkan agar masyarakat menahan diri untuk membeli barang impor.(jpg)