100 Orang Santri Keracunan

Sumatera | Jumat, 03 Agustus 2018 - 13:23 WIB

100 Orang Santri Keracunan
DIRAWAT: Santri Assalam Islamic Solidarity School (ISS) di Kabupaten Aceh Besar, Aceh mengalami keracunan usai menyantap sarapan. Mereka dirawat di RSUD Aceh Besar dan Puskesmas Jantho, Rabu (1/8/2018). (JPG)

BANDA ACEH (RIAUPOS.CO) - Sekitar 100 orang santri Assalam Islamic Solidarity School (ISS) di Kabupaten Aceh Besar, Aceh mengalami keracunan usai menyantap sarapan, Rabu (1/8) pagi. Akibatnya, mereka muntah-muntah, mual, pusing dan sesak nafas.

Kini, sebanyak 63 santri dirawat di sejumlah ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Besar di Indrapuri. Sebagian santri harus menggunakan infus dan dipasangan selang oksigen karena sesak nafas.

“Mereka tadi makanannya nasi ikan tongkol, tapi kita belum tahu makanan yang mana yang menyebabkan keracunan. Memang ada yang tidak makan ikan tapi tidak keracunan. Namun, kita masih mengecek ke laboratorium,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar, Iskandar di RSUD Aceh Besar kepada wartawan.
Baca Juga :Muhaimin: Pemberhentian Kiai Marzuki Mencederai Tradisi NU

Sebelum dibawa ke rumah sakit, para santri ini sempat dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Jantho. Pemkab Aceh Besar pun masih mencari tahu penyebab keracunan tersebut. Pihak Dinas Kesehatan dan BPOM sudah mengambil sampel makanan yang disantap para santri tersebut.

Santri sekolah Assalam Islamic Solidarity School (ISS) di Kabupaten Aceh Besar, Aceh mengalami keracunan usai menyantap sarapan, Rabu (1/8). Mereka dirawat di RSUD Aceh Besar dan Puskesmas Jantho. (Murti Ali Lingga/JawaPos.com)

Iskandar menerangkan, di sekolah ISS terdapat dua dapur umum. Kedua dapur itu, milik Dinas Sosial Pemkab Aceh Besar dan milik Yayasan. Diketahui, saat ini santri yang dibiayai Dinsos sebanyak 210 orang.

“Dapur umum dikontrakkan pekerjaannya. Menunya mereka tangani. Ada dua dapur, milik dinas dan yayasan,” tambahnya. Selain dirawat di RSUD, sebagian para santri yang alami keracunan juga dirawat di Puskesmas. Kendati tidak terlalu parah dan mengkhawatirkan, pihak Puskesmas masih melihat dan memantau kondisi mereka.(mal/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook