BATAM (RIAUPOS.CO) - Coba bayangkan, bagaimana hancurnya perasaan seorang istri yang mengalami peristiwa seperti ini. Kehebohan adanya pembunuhan beberapa remaja putri di Batam turut menjadi perhatian seorang ibu muda, MC (20). Bahkan yang terakhir adalah menimpa seorang siswi SMAN 1 Batam, Dian Milenia Trisna Afiefa.
Karena mengikuti perkembangan kasus itu, MC pun update status Facebook-nya 29 Oktober lalu yang berisi doa agar pelaku pembunuhan Nia cepat tertangkap. "smoga cpatt trtngkap pelakunya…amin…tuhan tidak prnahh mnutupp mata…” tulisnya sambil memberikan link tentang berita kasus Nia tersebut.
Ya, Tuhan tidak pernah menutup mata. Bahkan Tuhan seakan turut membuka mata MC. Betapa kagetnya dia ketika keesokan harinya polisi menangkap suaminya Wardiaman Zebua sebagai tersangka pembunuh Nia. MC ikut dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Kini, statusnya pun berubah, melalui Facebook MC mencurahkan beban yang kini harus ditanggungnya. "Q ingin mnngiss tuhan dalam dekapanmu..tuhan..hanya engkau yg maha tau..tegarkanlahh kmii nih tuhan….Q tau rancangan nih trlluu berat tuhan……..tuhan……Q mohon ikut cmpurr tnganmu tuhan..berikan lahh kmii yg terbaik…..ku yakin mukzizatt itu nytaa….tuhan…lingkupilahh kmi…..” sebagaimana yang dikutip Batampos.co.id (Riau Pos Group), Sabtu (31/10/2015).
Terpisah, hingga kini Polresta Barelang terus mengembangkan kasus ini, termasuk apakah pembunuhan Nia terkait dengan pembunuhan wanita lain yang sebelumnya juga terjadi. Kali ini rangkaian pola yang ingin ditelusuri polisi adalah Wardiaman ternyata terlambat masuk kerja di hari Nia dicegat, Sabtu 26 September 2015. Informasi ini diperoleh polisi setelah mengecek rekaman CCTv perusahaan semen di Sekupang, tempat Wardiaman bekerja.
Masih dari rekaman CCTv tempat dia bekerja, Wardiaman juga diketahui terlambat masuk di hari terbunuhnya Chintya. Chintya ditemukan tewas di selokan dekat Hotel Vista Seiladi pada Sabtu pagi 8 Agustus 2015. Sedangkan Anggi ditemukan tewas pada pagi hari, Rabu 24 Juni 2015 lalu.
Adapun Nia dilihat saksi dicegat Sabtu pagi sekitar pukul 06.30 WIB pada Sabtu 26 September 2015. Mayatnya ditemukan Ahad 27 September 2015 di hutan Seiladi dengan kondisi sudah bengkak.
Seharusnya Wardiaman masuk pukul 08.00 WIB, namun belum masuk kerja di jam tersebut. "Ada alibi karena di hari pembunuhan itu Wardiaman telat masuk kerja,” ujar sumber di kepolisian. Namun ia tak menyebutkan jam berapa Wardiaman masuk kerja di tiga hari pembunuhan tiga wanita muda itu.(nur/coc)
Laporan: RPG
Editor: Fopin A Sinaga