ACEH

Samalanga Banjir Bandang

Sumatera | Kamis, 11 Februari 2016 - 12:35 WIB

Samalanga Banjir Bandang
TERGENANG: Polsek Samalanga, Bireuen, tergenang dijaga oleh personel polisi dengan senjata lengkap, Rabu (10/2/2016).

BIREUEN (RIAUPOS.CO) - Dari 17.230 jiwa masyarakat di Kecamatan Samalanga berhamburan ke luar rumah. Mereka yang mendiami 23 desa tersebut mencari tempat aman setelah secara serentak pemukiman di kecamatan itu diterjang banjir bandang, Rabu (10/2) dini hari.

Belum ada keterangan resmi soal korban jiwa dan materiil dari bencana itu. Namun, pascabanjir pemukiman dan rumah terendam lumpur. Pemkab Bireuen, telah menyalurkan bantuan masa panik, bahan makan untuk dapur umum.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Banjir ini dipercayai sebagai bencana terparah sejak gempa dan tsunami silam yang dirasakan Kecamatan Samalanga. Setidaknya hal ini menurut Camat Samalanga Jamaluddin, Kapolsek AKP Saleh Amri, Danramil Kapten Inf Baidar Lani, Ketua KONI Muzakir Zulkifli SE, dan Mirza Putra SKM anggota RAPI, serta sejumlah warga saat ditemui di tempat terpisah pada Rabu (10/2) dini hari dan pagi. Banjir bandang terjadi dampak meluapnya aliran air Krueng Bate Iliek Samalanga.

Diduga, dampak hujan deras terjadi di pegunungan Selasa (9/2) siang kemarin. Air naik ke pemukiman, Rabu (10/2) mulai 00.00 WIB hingga subuh. Mengetahui terjadi luapan, masyarakat spontan menyelamatkan diri.

Masyarakat mengungsi, ke lokasi lebih tinggi, baik di tepi jalan, musala, masjid, serta Puskesmas Samalanga. Berbagai jenis kendaraan juga diselamatkan warga. Sebagian besar harta benda tertinggal di rumah lantaran air datang bergitu cepat.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook