GEMPA 5,3 SR JUGA TERASA DI RIAU

398 Rumah Rusak, 54 Terluka

Sumatera | Jumat, 01 Maret 2019 - 09:37 WIB

398 Rumah Rusak, 54 Terluka
RUSAK: Rumah warga Jorong Koto Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan rusak akibat gempa tektonik berkekuatan 5,3 skala richter, kamis (28/2/2019)

(RIAUPOS.CO) - GEMPA bumi berkekuatan 4,8 skala richter (SR) pukul 01.55 WIB dan 5,3 SR pukul 06.27 WIB mengguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (28/2). Ratusan rumah rusak dan puluhan warga luka-luka ditimpa reruntuhan bangunan rumah.

Data sementara yang dihimpun Padang Ekspres (RPG) di lokasi bencana hingga pukul 18.00 WIB, sebanyak 398 rumah yang tersebar di tujuh nagari dalam tiga kecamatan di Solsel rusak. Sebanyak 95 unit rumah masuk kategori rusak berat, 121 rumah rusak sedang dan 182 unit rumah rusak ringan.
Baca Juga :BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Sejumlah Daerah

Rinciannya, empat nagari terdampak di Kecamatan Sangir Balai Janggo (SBJ). Meliputi Sungaikunyit Barat dengan kerusakan 101 rumah, Sungaikunyit 187 rumah, Talunan Maju 54 rumah dan di Talao dua rumah. Sedangkan di Kecamatan Sangir Jujuan meliputi dua nagari. Yakni Bidar Alam dengan kerusakan 20 rumah dan 11 rumah ada di Lubuk Malako. Sementara di Kecamatan Sangir Batang Hari (SBH), tepatnya di Nagari Ranah Pantai Cermin terdata 30 unit rumah warga rusak.

”Gempa hari ini (kemarin, red), merupakan pertama kalinya sepanjang sejarah yang mengguncang Solsel. Khususnya di Kecamatan SBJ, SBH atau pun Sangir Jujuan dengan dampak seluas ini. Meski begitu, beruntung tidak ada korban jiwa dari bencana ini,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, Johny Hasan Basri, kemarin.

Selain merusak rumah warga, gempa juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, masjid dan bangunan puskesmas. Di antaranya bangunan Masjid Nurul Ulum, MIN 3 Solsel dan SMPN 28 Solsel di Nagari Lubuk Malako. Lalu, Musala Al Barokah dan posyandu di Talunan Maju. Selanjutnya, bangunan Puskesmas Mercu, Pustu, SDN 02 Sei Kunyit, SD PT KSI, SMAN 11 Solsel, SMKN 2 Solsel, bangunan Masjid Mukhlisin, Masjid Muhajirin dan Mushalla Tauhid di Kenagarian Sungai Kunyit.  ”Itu data sementara yang baru kami terima. Pendataan masih terus dilakukan,” kata Johny.

Menurutnya, gempa susulan dengan skala kecil masih terjadi. Untuk sementara, pihaknya telah mendirikan sejumlah posko pengungsian di beberapa titik lokasi. Termasuk mendirikan posko kesehatan untuk melayani korban yang luka-luka.

”Untuk para korban gempa, sejumlah bantuan logistik telah disalurkan. Saat ini, korban masih diselimuti kekhawatiran dan terpaksa memilih mengungsi di tenda-tenda darurat yang dibangun di samping rumah-rumahnya. Korban yang diungsikan sebanyak 45 kepala keluarga atau lebih dari 200 jiwa,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Solsel, Novirman mencatat sebanyak 54 orang korban menderita luka akibat gempa. Semua korban katanya, telah mendapat perawatan di tiga puskesmas. Ada juga yang dirujuk ke RSUD Solsel. Warga yang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah saat gempa terjadi yang dirawat di tiga puskesmas meliputi 37 orang di Puskesmas Mercu, 10 orang di Puskesmas Abai, lima orang di Puskesmas Talunan dan dua orang di Puskesmas Bidar Alam.

”Ada satu orang korban dirujuk ke RSUD, Muaralabuh, Solsel. Sebagian besar luka yang dialami korban berada di bagian atas badan karena tertimpa reruntuhan bangunan. Seperti di kepala. Bahkan ada satu warga yang kepalanya harus mendapatkan 12 jahitan,” jelasnya.

Semua biaya perawatan dalam pelayanan kesehatan bagi para korban tersebut bakal digratiskan tanpa terkecuali.

Gempa Tektonik Darat

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono menyebutkan gempa tektonik di wilayah Solsel itu pertama terjadi pukul 01.55 WIB berkekuatan 4,8 SR. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa berkedalaman 11 km dan berpusat di di darat. Tepatnya 19 kilometer barat daya Solsel.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook