SIAK (RIAUPOS.CO) - Kesultanan Siak merupakan kerajaan Melayu, ikut mewarnai sejarah Islam. Kesultanan Siak sendiri didirikan oleh Raja Kecik atau Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah di Buantan pada Abad 1723 M.
Bupati Siak Alfedri menyebutkan, Haul Sultan cara mengenang kembali sejarah kejayaan para Sultan Siak yang telah berjasa dengan sosok pemimpin yang arif dan bijaksana.
‘’Kerajaan Siak merupakan kerajaan Melayu. Raja yang alim, di tangannya negeri ini menjadi bermartabat dan berkemajuan di bawah panji-panji agung siar Islam yang sudah diletakkan pondasinya oleh para Sultan Siak,’’ sebut Bupati.
Untuk itu, di bawah kepemimpinannya, Alfedri memiliki komitmen bagaimana nilai-nilai Islam, nilai budaya Melayu dapat dikembangkan melalui visi Kabupaten Siak mewujudkan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu. Dengan demikian pembinaan dan pengembangan pendidikan keagamaan terus dilakukan.
Kekerabatan sistem literasi masyarakat sosial di Siak berjalan harmonis, ini merupakan modal untuk melaksanakan berbagai program strategis pembangunan sehingga Siak menjadi berkemajuan, seperti dulu di zaman sultan.
‘’Kami memang tidak bisa lagi mengembalikan Kesultanan Siak menjadi kerajaan lagi, karena kita Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun spirit kemajuan peradaban yang telah dibangun sultan, pada hari ini dibangun kembali mewujudkan bersama di Negeri Siak,’’ kata Bupati Alfedri.
Ajaran Islam dan nilai luhur itu, saat ini tengah dikembangkan Pemkab Siak seperti melahirkan 1.000 hafiz.(mng)