(RIAUPOS.CO) - Sebagai Kota Menuju Warisan Dunia, Kabupaten Siak terus berbenah. Tidak hanya menjaga situs bersejarah agar tetap sesuai aslinya, tapi juga melakukan rehabilitasi. Untuk rehabilitasi, Pemkab Siak akan melakukannya terhadap Makam Koto Tinggi dan Makam Raja Kecik.
Ekspos untuk rehabilitasi itu dilakukan di Zamrud Room, Kompleks Abdi Praja yang berlangsung pada Senin (24/5) petang.
Kadis Pariwisata Siak Fauzi Asni mengatakan, rehabilitasi terhadap kedua makam yang menjadi situs bersejarah dan harus dijaga dan dirawat, diharapkan dapat menambah pesona dan menjadi tempat berziarah.
“Kami ingin, situs bersejarah itu terjaga dengan baik. Sehingga fasilitasnya lengkap dan cukup memadai sebagai situs bersejarah dan layak dijadikan kunjungan wisata,” jelasnya.
Ke depan, diharapkan wisatawan tidak cukup hanya sehari untuk mengunjungi situs bersejarah di Kabupaten Siak. Wisatawan akan diajak napak tilas mengenang perjuangan dan sejarah Siak, baik di masa kesultanan, maupun di zaman Belanda dengan Tangsi yang kini menjadi situs bersejarah paling populer.
Bicara dua makam yang akan direhabilitasi, keduanya memiliki sejarah yang luar biasa untuk kemajuan Kabupaten Siak seperti saat ini.
“Kami ingin ke depan wisatawan tidak hanya mengunjungi Istana Matahari Timur, Istana Peraduan dan Tangsi Belanda tapi juga kedua makam itu,” jelasnya.
Dia berharap, rehabilitasi dapat segera dilakukan. Sesuai konsepnya, diciptakan dapat menjadi objek wisata religi. Pengunjung dapat berziarah dan mengenal sejarah Siak dari dekat.
“Tidak hanya sampai di situ. Kami juga akan menggali potensi Siak yang memiliki banyak situs bersejarah. Meski perlu waktu, namun setidaknya dalam hal ini mendapat dukungan banyak pihak, mengingat Siak milik bersama, jadi situs bersejarah itu harus dijaga secara bersama-sama,” ucapnya.(ifr)