SIAK (RIAUPOS.CO) - Ketua DPRD Siak Indra Gunawan meminta semua pihak waspada atas cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu belakangan. Sejumlah wilayah sudah mulai digenangi air. Bagi warga yang rumahnya tergenang, cepat melapor kepada RT, RK, Penghulu maupun perangkatnya, agar segera ditangani, dengan cara mencarikan tempat pengungsian.
Selanjutnya penghulu dapat melaporkan persoalan itu kepada BPBD, agar segara diturunkan bantuan, tak hanya tenda pengungsian, tapi juga seluruh perlengkapannya.
“Sebab nanti, BPBD bersama Dinas Sosial, bahkan Baznas akan memberikan bantuan,” terang Indra Gunawan.
Hampir merata di detiap kecamatan ada kampung yang jika hujan akan tergenang, dan hal itu hendaknya dapat segera didata. Jangan sampai masyarakat menjerit terlebih dahulu, baru diperhatikan.
Indra Gunawan mengingatkan hal ini, agar jangan sampai ada korban jiwa. Jadi peringatan sejak dini mesti dilakukan.
Ketika harus mengungsi, persiapkan kebutuhan apa yang vital. Bagaimana dengan anak anak dan lansia, tidurnya, kesehatannya, keamanannya.
Semua aspek mesti menjadi pertimbangan, termasuk keamanan rumah dan hewan ternak yang ditinggalkan.
Selama berada di penampungan, setiap kepala keluarga tentu tidak bekerja karena kebunnya terendam, atau rumahnya terendam, demikian juga anak anak, tentu tidak ke sekolah.
Secara paikologis mereka akan tidak nyaman berada di pengungsian. Apa solusi jangka pendek, dan solusi jangka panjang.
Indra Gunawan mengajak OPD terkait dapat memikirkan hal ini, serta mencarikan solusi terbaik.
“Saya ingin tetap ada pelayanan kesehatan di pengungsian, sebab hal itu sangat vital,” kata Indra Gunawan.
Indra Gunawan mengkhawatirkan kondisi warga, karena Intensitas hujan masih akan tinggi, sehingga penyelamatan dengan cepat diharapkan dapat segera dilakukan.
Kecamatan yang sejumlah desanya rawan tergenang cukup banyak mulai dari Kandis, Minas, Tualang, Sungai Mandau, Koto Gasib, Bungraya, Pusako dan Sungai Apit, serta Sabak Auh, dan Mempura.
Suak, drainase memang mesti dibersihkan, agar ketika hujan, air tetap mengalir, tanpa ada sumbatan yang menyebabkan genangan. Makanya, mesti berkolaborasi, termasuk perusahaan yang memiliki tanggung jawab membersihkan suak dan parit atau kanal yang dimiliki, serta berada di sekitar perusahaan.
“Jangan sampai karena kelalaian, berdampak tergenangnya kediaman masyarakat, seperti yang terjadi di Mempura dan Pusako, beberapa waktu lalu,” tegas Indra Gunawan.
Mencegah jauh lebih baik dari pada mengatasi. Mengatasi tak hanya mengeluarkan biaya yang luar biasa, tapi juga waktu dan tenaga, serta berdampak pada masyarakat.
“Sebagai ketua DPRD, saya mengingatkan hal ini, karena saya tidak ingin ada masyarakat menjadi korban atas kelalaian atau abai,” ucap Indra Gunawan.
Apapun ceritanya, dikatakan Indra Gunawan, penyelamatan masyarakat mesti diprioritaskan. Bagaimana caranya agar tidak terdampak banjir.
“Ketika terdampak, tolong berikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, baik pelayanan kesehatan, maupun kesejahteraannya,” sebut Indra Gunawan.
Sejauh ini, pihaknya sudah mendapat laporan di sejumlah titik sudah mulai ada warga yang terpaksa mengungsi, termasuk di Kampung Rantau Panjang, Kecamatan Koto Gasib. Ada 12 KK terdampak, terdiri dari 34 jiwa. Dan tenda pengungsian dibangun di simpang Jalan Lintas Siak-Buatan.
Penyebabnya mesti dicari tahu, dan perusahaan sekitar jangan menutup mata, seolah itu bukan persoalannya. Ketika air dari sungai dan kanal perusahaan, koordinasikan dan berikan solusi terbaik.
“Terlebih saya lihat, Jalan Lintas Siak-Buatan tergenang, sementara itu merupakan akses Tour de Siak, solusi cepat tentu mesti dicarikan,” tegas Indra Gunawan.(adv)
