SESALKAN KEKERASAN TERHADAP ANAK KEMBALI TERJADI

Jadikan Siak Kota Teraman untuk Anak

Siak | Jumat, 24 November 2023 - 10:50 WIB

Jadikan Siak Kota Teraman untuk Anak
INDRA GUNAWANKETUA DPRD SIAK (ISTIMEWA)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Apa yang menjadi kekhawatiran Ketua DPRD Indra Gunawan berupa kekerasan terhadap anak, ternyata benar-benar terjadi. Hal ini tentu saja membuatnya sangat miris.

Bocah berusia 34 bulan atau 2,5 tahun lebih empat bulan itu tewas di tangan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMP.


Jika ditelisik lebih jauh, tentu semua memiliki peran dan tanggung jawab atas kejadian memilukan ini. 

Semua bersedih atas apa yang menimpa korban. Tapi jangan lupa, pelaku yang masih di bawah umur memang mesti belajar atas apa yang dilakukannya, dan jangan diabaikan dia masih memiliki masa depan.

“Jangan selalu membuang badan bawah kriteria Kota Layak Anak yang diraih, tidak beririsan dengan persoalan yang kita hadapi saat ini,” ucap Indra Gunawan.

Di rumah anak anak merupakan tanggung jawab orangtua, di sekolah tanggung jawab guru, di lingkungan menjadi tanggung jawab bersama.

“Dalam keseharian, kita semua harus hadir dan memikirkan bagaimana caranya Siak menjadi tempat teraman, karena semua ikut menjaga dan mengawasi,” tegas Indra Gunawan.

OPD akan segera dipanggil untuk dengar pendapat atas situasi ini. Bagaimana menciptakan kota yang benar-benar aman  bagi semua anak.

Tolonglah semua berperan, RT, RW, tokoh masyarakat, pihak sekolah dan terutama para orangtua. 

Ketika melihat seorang remaja berkelakuan aneh atau agresif, rangkul, ditanya, diajak untuk berpikir arah kehidupannya ke depan dengan cara berdiskusi.

Sehingga remaja tersebut merasa diperhatikan, ada yang peduli, ada sosok panutannya, dan tak lagi merasa sendiri.

Sebab, salah seorang guru SMP juga mengeluhkan anak pelajarnya yang sudah enggan berbicara. Jika ditanya hanya menjawab iya atau tidak. Bahkan, lebih ekstrem dia hanya menggeleng.

Ketika ditanya kepada teman temannya, dia memang mendiam, tak suka bercerita, apalagi bergurau. 

Ditelusuri tentang penyebab dia menjadi seperti itu, ternyata ibunya sudah lama meninggalkan rumah karena ayahnya temperamen. Sehingga sang ibu menjadi tidak kuat, lalu meninggalkan rumah.

Apakah dia harus dibiarkan, dia abaikan, tentu anak-anak seperti ini memerlukan terapi secara psikis. Dia memerlukan perhatian lebih agar ke depan lebih baik.

Cerita yang sama mengkhawatirkan datang dari guru SMA. Dia mencarikan ada siswanya yang berhari hari tidak pulang ke rumah. Dia memilih menginap di kosan temannya dan dia merupakan korban perceraian.

Dari cerita dua guru itu, ditemukan benang merah, lingkungan mesti lebih peduli terhadap mereka, sebab mereka juga memiliki hak untuk maju, memiliki harapan untuk menjadi lebih baik dan sukses.

Tinggal membuka peluang, memberikan kepercayaan bahwa mereka mampu menjadi yang terbaik. Dengan cara membekali mereka dengan keterampilan yang mereka suka. 

Kembali ke persoalan anak pelaku kekerasan dan korban kekerasan, berpeluang terjadi di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Siak ini.

Tinggal bagaimana semua pihak, semua elemen membuka diri untuk lebih perhatian, lebih peduli terhadap lingkungan. 

“Kita mesti lebih peka, karena kita bertanggung jawab terhadap mereka yang menjadi masa depan kita,” kata 

Indra Gunawan tidak ingin hal yang sama kembali terulang. Semua mesti memastikan Siak memang kota yang benar benar aman untuk anak, bukan hanya sekadar ucapan dan penghargaan dan itu sekadar seremonial.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook