SIAK (RIAUPOS.CO) - Setelah tiga hari dipasang perangkap dan kamera trap atau kamera pengintai, namun tak ditemukan jejak harimau di lokasi tewasnya korban Andi Sukerman (33) warga Jalan Kwalian RT 002 RW 003, Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak.
Korban tewas pada Kamis (20/4/2023) lalu, ketika bersama ibunya Lindawati (53), sekitar pukul 10.00 WIB, berangkat ke kebun di Jalan Lintas Siak Tumang dekat SPBU menggunakan sepeda motor untuk memanen karet dan sawit.
Hingga pukul 14.00 WIB, Lindawati dan Andi Sukerman masih berada di kebun, akan tetapi posisi Andi Sukerman dengan ibunya berjauhan, namun untuk berbicara masih bisa didengar.
Sekitar pukul 14.30 WIB, Lindawati mengajak putranya Andi untuk pulang sambil berteriak menyampaikan,” Andi ayo kita balek.” Lalu dijawab oleh Andi,” iyo mak.”
Selanjutnya Lindawati berjalan menuju keluar kebun. Setelah ditunggu sang ibu, namun Andi tidak kunjung keluar. Hingga akhirnya Lindawati berteriak memanggil Andi sambil mencari berkeliling kebun. Lalu Lindawati menemukan sepatu dan ceceran darah diduga milik putranya Andi.
Dijelaskan Ketua Tim Animal Rescue yang juga Kabid Damkar BPBD Kabupaten Siak Irwan Priatna, hari kelima setelah konflik hewan buas, atau hari ketiga pemasangan perangkap dan kamera trap di lokasi tewasnya korban, karena pemasangan perangkap baru dilakukan pada Sabtu (22/4/2023) siang.
Disebutkan Irwan Priatna, pihaknya bersama warga, dan dikawal oleh personel TNI bersenjata lengkap, BBKSDA, Polri, umpan kambing belum disentuh target. Dan belum ditemukan jejak baru di lokasi.
“Kami harapkan warga sekitar waspada karena binatang buas masih berkeliaran,” katanya.
Irwan juga menegaskan saat ini situasi belum kondusif, karena hewan buasnya belum tertangkap.
Bahkan menurut Irwan, pihaknya sampai masuk ke titik ditemukannya jasad dan kepala korban yang terpisah, sempat disembunyikan hewan buas dalam lorong di balik semak belukar yang rimbun.
“Karena umpan belum disentuh oleh target. Tim BKSDA langsung memberi makan minum kepada kambing yang kami jadikan umpan,” terangnya.
Demikian juga pada kamera trap, tidak terlihat harimau melintas atau berada di sekitar lokasi. Hal itu pula yang menjadi penyebab, tiga hari ke depan pihaknya akan kembali mengecek ke lokasi.
“Kami mengimbau agar masyarakat dan para pekebun sekitar jangan dulu beraktivitas di area tersebut,” terangnya
Warga yang domisilinya dalam radius 5 kilometer persegi untuk mengurangi keluar malam. Khawatir hewan tersebut masih mencari mangsanya yang sudah dievakuasi.
Laporan: Monang Lubis (Siak)
Editor: E Sulaiman