Ketua DPRD Siak Indra Gunawan mengucapkan Selamat Hari Santri yang mengambil tema, Jihad Santri Jayakan Negeri. Tema itu bagi Ketua Indra memiliki makna yang luas dan dalam.
Indra Gunawan begitu semangat merayakan Hari Santri, karena DPRD Siak telah menyelesaikan Perda tentang Pondok Pesantren. Tinggal bagaimana eksekutif melengkapinya dengan Perbup.
Sebab menurut Indra Gunawan, pondok pesantren memiliki peran strategis dalam pembangunan, terutama dalan melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul. Santri merupakan paket lengkap tak hanya mumpuni di bidang ilmu agama tapi juga ilmu pengetahuan.
Bahkan santri saat ini dituntut melek teknologi dan sudah saatnya santri percaya diri ikut ambil bagian menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Melalui tema Jihad Santri Jayakan Negeri, para santri diajak untuk membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual di eratransformasi digital.
Adapun, secara kontekstual, makna jihad dalam tema Hari Santri 2023 ini tidak selalu identik dengan mengangkat senjata, melainkan dengan intelektual.
Tema ini dapat dimaknai bahwa santri terus berkontribusi aktif dalam memajukan negeri melawan kebodohan dan ketertinggalan.
Jihad santri secara kontekstual adalah jihad intelektual, di mana para santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan.
“Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital,” katanya.
Jihad santri dalam mengisi ruang-ruang digital untuk memperkuat literasi keagamaan yang moderat berdasarkan prinsip Islam rahmat bagi alam semesta.
“Santri merupakan pejuang ilmu pengetahuan yang tidak kenal lelah mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama,” terangnya.
Dalam tradisi Islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan.
“Santri sebagai teladan dalam menjalani jihad ini,” ungkapnya.
Saat ini di Kabupaten Siak ada 40 pondok pesantren bahkan lebih, yang tersebar di 14 kecamatan. Itu artinya di setiap kecamatan ada ponpes.
Membangun sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan dipersiapkan menghadapi perubahan yang begitu cepat, perlu dukungan pemangku kepentingan.
Sebab jelas tertuang di dalam UU, dan DPRD Siak juga telah menyelesaikan Perda tentang Ponpes, yang intinya pemerintah bisa memberi bantuan kepada ponpes.
“Kami sudah menyelesaikan Perda tentang Ponpes sekaligus perihal bantuan karena memang dibolehkan. Tinggal eksekutif, apakah sudah menyiapkan perbupnya,” ucap Indra Gunawan.
Legislatif sangat peduli terhadap pendidikan, terutama bagi anak anak Siak, agar ke depan mampu menjawab tantangan zaman.
Semua anak memiliki hak untuk belajar, mendapatkan ilmu pengetahuan. Dan bagi santri, apa yang dilakukan perusakan jihad.
“Mari kita memberikan ruang bagi anak anak yang ingin belajar, baik di ponpes maupun di sekolah umum, dengan fasilitas terbaik,” kata Indra Gunawan.
Melalui peringatan Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober, diharapkan tidak ada perbedaan dalam perhatian, baik terhadap santri maupun pelajar lainnya.
“Mereka yang akan menjaga akhlak generasi berikutnya,” ucap Indra Gunawan.
Baginya melihat sosok santri yang jauh dari orangtua, dan kebebasan yang terbatas, terus bersemangat dalam menuntut ilmu dan menjaga akhlak, tentu besar harapan dengan memberikan doa terbaik untuk kesuksesan segera diraih.
Jangan merasa berbeda, bahkan peran santri lebih berat, di masa yang akan datang. Maka tetap teguh dan teruslah bersemangat.
“Kami akan terus mendukung dan memberikan perhatian terbaik,” ucap Indra Gunawan.(adv)