Semua Pelayanan Selesai dalam Sehari

Siak | Senin, 21 Maret 2022 - 10:58 WIB

Semua Pelayanan Selesai dalam Sehari
Wabup Husni berbincang dengan Martini penderita kelumpuhan yang baru menerima kursi roda dalam Program Bujang Kampung di Kampung Pebadaran, Kecamatan Pusako Siak pada Jumat (18/3/2022). (DISKOMINFOTIKS SIAK FOR RIAUPOS.CO)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Bujang Kampung ke-11 di Kampung Pebadaran, Kecamatan Pusako disambut antusias warga. Sekolah organisasi perangkat daerah (OPD) memberikan pelayanan terbaiknya.

OPD yang memberikan pelayanan pada setiap Bijang Kampung digelar adalah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Didukcapil), Dinas Kesehatan dan lainnya.


Wakil Bupati Siak Husni Merza menyebutkan sejak Program Bujang Kampung dimulai, pelayanan Disdukcapil paling ditunggu warga.

Momen itu dimanfaatkan warga untuk mengubah data di kartu keluarga, membuat KTP baru, akta kelahiran, akta cerai dan identitas anak. "Semua berkaitan dengan pelayanan administrasi kependudukan," kata Wabup Husni saat membuka rapat koordinasi Program Bujang Kampung di Kampung Pebadaran Kecamatan Pusako, Jumat (18/3).

Sebenarnya, inilah salah satu tujuan Bujang Kampung digelar. Bagaimana menghadirkan pelayanan di setiap kampung selevel dengan tingkat kabupaten. "Pelayan administrasi kependudukan, kesehatan, pendidikan, up date data PKH dan layanan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Siak. Selesai dan tuntas dalam sehari, serta persyaratannya tidak rumit," jelas Wabup Husni.

Melihat situasi itu, artinya masih banyak warga yang memerlukan layanan administrasi kependudukan, dan kesehatan.

Sebab hanya untuk mengubah data di kartu keluarga mereka tak perlu lagi harus ke Kantor Disdukcapil di Kota Siak yang jaraknya cukup jauh. "Iya kalau selesai satu hari kalau tidak, mereka harus bolak balik. Maka momen Bujang Bampung ini, benar-benar mereka manfaatkan," jelas Wabup Husni.

Wabup Husni juga menyinggung potensi zakat di Kecamatan Pusako yang belum maksimal, padahal terdapat 3.200 hektare kebun kelapa sawit. Melihat potensi itu, pengumpulan zakatnya yang belum optimal. Termasuk juga kata dia, pendapatan asli daerah Kabupaten Siak yang mengalami penurunan. Tentu dibutuhkan untuk mencari sumber dan alternatif lain, agar PAD dapat ditingkatkan.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook