(RIAUPOS.CO) - Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin melaporkan kepada Gubernur Riau Syamsuar perihal stabilitas harga dan ketersediaan pangan untuk sebulan ke depan. Jamaluddin melaporkan hal itu melalui telekonferensi high level meeting tim pengendali inflasi daerah (TPID) Provinsi Riau 2020.
“Jelang Idulfitri 1441 Hijriah yang jatuh pada Ahad (24/5) mendatang. Pemkab Siak menjamin ketersediaan beras satu bulan ke depan. Kami memiliki stok beras sebanyak 1.182 ton. Oleh sebap itu, harga beras di pasaran stabil dengan di kisaran Rp12.600 per kilogram,” ungkap Jamaluddin di ruang Bandar Siak Lt II Kantor Bupati, Senin (18/5) pagi.
Lebih jauh dikatakannya, di tengah pandemi virus corona pemerintah kabupaten diminta menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, jelang Idulfitri.
"Di Kabupaten Siak ini, kebutuhan pokok lain masih tersedia. Hanya saja saat ini di Siak kekurangan stok bawang merah. Kekurangan itu mencapai 2,12 ton. Hal itu menyebabkan harga bawang merah mengalami kenaikan. Biasanya Rp35 ribu per kilogram, saat ini naik hingga Rp55-60 ribu per kilonya," jelasnya.
Untuk menjamin ketersediaan pangan, Pemkab Siak mendorong para petani untuk menanam lebih awal. Demikian juga sekarang sudah musim hujan, padi sudah tertanam seluas 4,037 hektare dengan perkiraan panen antara Juli dan Agustus yang diperkirakan produksinya mencapai 23.520 ton. Karena rata-rata per hektare panen padi mencapai 4-6 ton dengan dua kali musim tanam.
"Hamparan padi itu tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bungaraya, Sabak Auh dan Sungai Mandau," jelasnya.
Sementara untuk tanaman lain seperti jagung, ubi dan kedelai, Pemkab Siak juga mendorong para petani menanam pangan yang lain, karena Kabupaten Siak belum bisa memenuhi beras dengan total produksi 23,520 ton, atau hanya mampu memenuhi 60 persen dari total kebutuhan dalam daerah selama satu tahun.
“Untuk memenuhi kebutuhan pangan, kami mendorong warga mengalihfungsikan lahan. Lahan sawit beralih menjadi lahan padi. Saat ini yang sudah beralih fungsi seluas 2.500 hektare,” ungkapnya.
Jumlah itu ditambah pembukaan lahan baru yang akan difungsikan sebagai persawahan atau padi tadah hujan di daerah Teluk Lanus, seluas 250 hektare.Sementara itu, di hadapan gubernur dan Jamaluddin juga menyampaikan tentang inflasi yang terjadi di Kabupaten Siak. Untuk inflasi 2019 di Kabupaten Siak, pada Maret rendah, sementara Juni naik. Selanjutnya untuk devaluasi terjadi pada Desember. Untuk 2020 inflasi terjadi Januari sebesar 2,40 persen. Hanya saja pada Februari turun menjadi 0,20, persen pada Maret 0,1 persen sementara di triwulan pertama angka inflasi di angka 0,78 persen.(adv)