DPRD Siak tak henti melakukan pengawasan, dalam merealisasikan fungsinya sebagai legislatif. Pengawasan yang dilakulan kali ini perihal ketersediaan pangan dan stabilitas harga.
Komisi II DPRD Siak, yang terdiri dari Wakil Ketua Komisi Awaludin, Zulfaini, Syarif, dan Rakip melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau, Kamis (14/9) pagi.
Kunjungan kerja dilakukan melalui Surat Perintah Tugas Nomor: 353/SPT/DPRD/ Komisi II/IX/2023 tertanggal 13 September 2023 yang ditandatangi Ketua DPRD Siak Indra Gunawan SE.
Di tengah harga merangkak naik, DPRD Siak ingin mendapatkan informasi konkret serta solusi terbaik untuk masyarakat Siak.
Makanya, Kamis (14/9) lalu, anggota DPRD Awaludin, Zulfaini, Syarif dan Rakip melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau, ditemui Kepala Bidang Tanaman Pangan Wisnu Wandana SSTP dan Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Pertanian Reza Febrianty SSTP MSi di ruang rapat dinas tersebut.
Pada kesempatan itu, Awaludin mempertanyakan bagaimana ketersediaan bibit dan pupuk di Kabupaten Siak, terutama bagi tanaman holtikultura.
Menjawab itu, Kabid Wisnu mengatakan saat ini pihaknya sudah membagikan bibit untuk 480 hektare tanaman holtikultura termasuk padi, terbagi ke dalam tiga desa atau kampung yaitu, Muara Kelantan, Lubuk Jering, dan Muara Bungkal.
“Sementara untuk pupuk, kami sama selali belum ada menyalurkan,” terang Kabid Wisnu.
Atas penjelasan itu, Zulfaini menimpali, bahwa masih ada sejumlah kecamatan lagi yang perlu menjadi perhatian Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau, di antaranya adalah Sabah Auh, Sungai Apit dan Bungaraya.
Hal ini penting dilakukan dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga. Perhatian provinsi dalam menjaga ketersediaan bibit dan pupuk sangat diperlukan.
Di tengah harga harga yang semakin tidak bersahabat, imbasnya sampai juga ke petani, petani mesti keluar dari situasi seperti ini, sehingga mereka dapat bangkit dan bersemangat untuk bertani, terutama padi dan holtikultura lainnya berupa kacang-kacangan serta sayur sayuran.
“Kami ingin ada jawaban konkret, sehingga kami dapat menjawab dan memberikan solusi terbaik dalam menjaga pasokan dan harga yang terjangkau di masyarakat,” terang Zulfaini.
Di sini lain, Rakip yang pernah menjabat sebagai kepala desa atau penghulu, Kecamatan Bungaraya, dan kini dipercaya warganya duduk di parlimen mengatakan, wilayahnya yaitu Kecamatan Bungaraya merupakan lumbung padi, sama dengan Kecamatan Sungai Mandau.
Rakip sangat berharap, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura juga memberikan hal yang sama seperti yang dilakukan ke Kecamatan Sungai Mandau.
“Kemarin kami sempat kekurangan air saat kemarau, saat ini sudah musim tanam padi, tapi pupuk menjadi kendala tersendiri,” terang Rakip.
Rakip menginginkan ada solusi konkret dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau, sehingga petani dapat bangkit semangatnya untuk bertanam padi dan holtikultura.
Tak hanya ke Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Komisi II DPRD Siak juga melakukan kunjungan kerja ke DPRD P Riau, membahas BUMD, serta kontribusi dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga. Apakah pasar murah, atau bantuan yang tidak mengikat, sehingga dapat menekan kenaikan dan menjaga pasokan.
Respon positif datang dari Ketua DPRD Siak Indra Gunawan. Indra Gunawan yang akrab disapa dengan Ngah Ige ini menjelaskan Kabupaten Siak sejatinya bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri.
Kabupaten Siak memiliki tiga lumbung padi, bahkan empat, Kecamatan Sungai Mandau, Bungaraya, Sabak Auh dan Sungai Apit.
Ketika lumbung padi ini dijaga, terutama masa tanam dan panen, serta pupuk. Di sisi lain menunggu panen, petani bertanam holtikultura, berupa cabai, kacang kacangan serta sayur mayur, Kabupaten Siak dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
Untuk ikan, selain dari Sungai Siak, warga juga sudah banyak yang memiliki kerambah dan kolam. Seperti di Sabak Auh, ada warga pemilik kolam penghasil beragam ikan air tawar, demikian juga di Sungai Apit, ada penangkaran udang kualitas ekspor.
Artinya, pengawasan penting dilakukan agar apa yang menjadi harapan dapat terealisasi dengan baik.
Semua pihak diharapkan dapat ambil bagian dalam hal ini, termasuk forkopimda dan perangkat Pemkab, kecamatan maupun kampung.
“Kita sebaliknya memberikan teladan bagi masyarakat dengan memulai menanam dari lingkungan sekitar rumah, dalam mencukupi kebutuhan harian,” ungkap Indra.
Dengan dilakukan secara terpadu, Indra Gunawan yakin, Kabupaten Siak dapat memenuhi kebutuhan sendiri untuk jangka waktu tertentu, dengan harga stabil.
Menjelang Hari Jadi ke-24 Kabupaten Siak, Indra mengatakan akan selalu menyatu dengan masyarakat, sehingga tahu apa yang menjadi keperluan dan menjawab setiap keluhan.
“Sebagai wakil rakyat di parlemen, saya ingin selalu ada untuk masyarakat,” kata Indra Gunawan.
Pesta rakyat akan dipersiapkan untuk peringatan Hari Jadi ke-24 Kabupaten Siak. Bagaimana teknisnya tunggu saja kabar baiknya.
Saat ini pihaknya memang sedang fokus pada ketahanan pangan. Ada 14 kecamatan di Kabupaten Siak, dan kebutuhan pangan diupayakan dapat tetap tercukupi dengan harga terjangkau. Warga mesti aman dan nyaman dalam menjalankan beraktivitas sehari hari.(adv)