Menyambut tahun kunjungan wisata, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan mengatakan, pembangunan sektor pariwisata yang berhasil bukan saja dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah melalui kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pengelolaan sektor pariwisata hijau dapat menjamin kelestarian alam dan budaya, serta penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan.
Kenapa wisata hijau, karena Siak memiliki Perda Siak Hijau. Makanya, wisata juga mesti dikaitkan dengan hijau, sebagai upaya melestarikan alam.
Pembangunan destinasi wisata atau merawat serta menjaga destinasi wisata, mesti diatur dalam sebuah regulasi untuk peningkatan kualitas lingkungan (environment), sosial budaya (community) serta ekonomi (economy).
“Ketika Kabupaten Siak terus bersolek dengan ragam destinasi wisata yang dimiliki, mulai dari wisata sejarah, edukasi, dan buatan, diharapkan dapat konsisten,” kata Indra Gunawan.
DPRD berperan dalam hal penganggaran, sejauh mana destinasi wisata yang akan dibangun dapat menunjang bangkitnya perekonomian masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Ketika dikatakan tingkat kunjungan wisata berada di angka 500 ribu kunjungan, dari target 650 ribu kunjungan, tentu peluang untuk mencapai target itu sangat terbuka luas.
Kabupaten Siak memiliki 14 kecamatan dan di setiap kecamatan tentu ada destinasi wisata yang belum tergarap dan layak dikembangkan.
Tugas camat, para penghulu dan perangkatnya untuk mengangkatnya ke permukaan, melalui promosi dan pengajuan dalam musrenbang.
Destinasi wisata dapat berkembang, seiring digalinya potensi dan menu makanan khas daerah tersebut. Sehingga sejalan dengan bangkitnya UMKM.
Ketika suatu kampung memiliki potensi wisata, tentu pengunjung yang datang memerlukan makan minum. Menu apa yang menjadi ciri khas daerah itu, tentu dapat dipromosikan kepada para pengunjung.
“Sehingga mereka tidak hanya datang melihat destinasi wisata, tapi menikmati kuliner setempat,” katanya.
Makanya, Indra Gunawan mengajak semua pihak, terutama penghulu dan perangkat kampung menggali potensi wisata di daerahnya, sehingga layak dijual dan dapat menarik minat wisatawan untuk datang.
“Meski tidak serta merta mendapatkan perhatian, namun dengan kesungguhan dan ketekunan saya yakin apa yang ingin diperjuangkan akan tercapai,” kata Indra Gunawan.
Untuk semakin mengenalkan suatu destinasi, dapat digelar iven, sehingga pengunjung akan datang. Ketika sudah menjadi buah bibir, tidak akan sulit untuk mengembangkannya.
“Hal yang terpenting adalah, kesungguhan dalam mempromosikan,” katanya.
Sejumlah iven secara rutin digelar Pemkab Siak, sebagai salah satu upaya mempromosikan destinasi wisata. Meski belum semua tergali dan terdata, dan belum semua mendapat peluang, tapi dengan iven yang digelar, salah satunya Festival Siak Bermadah, diharapkan membangkitkan semangat para pelaku seni untuk terus berkarya dan ke depan dapat tampil.
Sementara untuk destinasi wisata yang belum masuk kalender, dikatakan Indra Gunawan, pihaknya akan membahasnya bersama OPD terkait. Hal ini penting untuk bangkitnya wisata Siak, menuju masyarakat yang sejahtera.
Indra Gunawan mencontohkan Kecamatan Sungai Apit yang memiliki banyak iven wisata, mulai dari Lalang Tempo Doeloe, lomba perahu, dan sejumlah iven lainnya.
Kecamatan Sungai Apit juga memiliki sejumlah destinasi wisata, tak hanya hutan mangrove atau bakau yang terjaga, tapi juga Taman Sarifah Sembilan dan kebun nanas, tambak udang dan lainnya.
Semua itu membawa minat wisatawan untuk datang, terlebih ketika dikemas dengan sangat baik. Potensi wisata tak hanya mendatangkan pundi pundi tapi juga membuka lapangan pekerjaan.
“Saya harapkan kecamatan lainnya membuka diri untuk bersama bangkit mempromosikan wisata di darahnya,” kata Indra Gunawan.
Saat ini, wisatawan mengenal Siak dengan Istana Asserayah Alhasyimiah atau Istana Mahatari Timur, taman taman di tepi turap, turap Singapura yang ada di tepi Sungai Jantan, Makam Sultan dan makam para datuk, penangkaran rusa, serta yang terbaru Skywalk Tengku Buwang Asmara.
Lihatlah di tengah kota, ada jalanan penuh lampu di Jalan Sutomo dan Jalan Muzaffarsyah, Siak Indrapura terlihat begitu eksotik, aman dan nyaman, serta teduh, karena banyak pohon.
“Dan yang tak kalah membanggakan, kita punya Hutan Kota Arwinas,” kata Indra Gunawan.
Memeriahkan ulang tahun ke-25 Kabupaten Siak, akan banyak iven digelar sebab disebut ulang tahun perak. Dan pembahasan RAPBD 2024 Oktober dan November ini, akan membahas perihal itu, disamping terkait, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Kami dari DPRD akan maksimalkan, dan memberikan yang terbaik jika itu untuk kepentingan masyarakat dan nama baik Kabupaten Siak yang kita cintai ini,” kata Indra Gunawan.
Indra Gunawan sangat mendukung tahun kunjungan wisata menyambut ulang tahun perak Kabupaten Siak, dan mudah-mudahan Siak tetap hijau dengan wisata yang ramah anak, lansia dan disabilitas.(adv)