Lestarikan Seni, Budaya dan Kearifan Lokal

Siak | Senin, 16 Oktober 2023 - 12:50 WIB

Lestarikan Seni, Budaya dan Kearifan Lokal
Wakil Ketua I DPRD Siak Fairus dan Wakil Ketua II DPRD Siak Androy Aderianda bersama Bupati Siak Alfedri, Wabup Siak Husni Merza saat menghadiri puncak Festival Siak Bermadah di Lapangan Siak Bermadah, Jumat (13/10/2023). (SETWAN DPRD SIAK)

Ketua DPRD Siak Indra Gunawan memberikan semangat kepada seniman dan budayawan yang tampil dalam helat Festival Siak Bermadah. Bagi yang belum, In Sya Allah iven berikutnya dapat tampil.

Menjadi penampil dalam gelaran Festival Siak Bermadah tentu memiliki kegembiraan sendiri. Bagi yang belum tampil, tetaplah bersemangat, karena di tangan pelaku seni dan budaya kearifan lokal terjaga.


Salah satu cara melestarikan seni dan budaya dengan wadah, iven dan membangkitkan semangat generasi muda untuk mencintai kearifan lokal setiap kampung dan kecamatan.

Beragam kearifan lokal yang layak dipromosikan, sehingga akan dikenal dan lestari. Tak hanya seni musik, tari dan drama, tapi juga ada seni lainnya seperti menenun, memehat, dan kearifan lokal lainnya seperti mengolah sesuatu menjadi bahan makanan khas suatu daerah.

Indra Gunawan menjabarkannya karena dia ingin lahir karya-karya yang bisa diterima dengan baik, sehingga menjadi ikon baru.

Apa yang telah dilakukan Pemerintah Kecamatan Sungai Apit, setiap pekan keempat bersama Lembaga Pusat Pembinaan dan Penelitian  Kesenian (LP3K) kecamatan menggelar iven bertajuk Seni Malam Besamo (Selambo) UMKM di Taman Syarifah Sembilan.

Tak hanya seniman dan budayawan yang hadir membawa penampil, tapi ada 24 UMKM yang hadir dan mempromosikan produknya.

“Setiap iven berlangsung, ada perputaran ekonomi di sana. Dan lahir karya karya yang diharapkan mampu mewarnai khazanah seni dan budaya Kabupaten Siak,” sebut Indra Gunawan.

Ada dua manfaat yang didapat, perputaran ekonomi karena masyarakat semakin kreatif dan dapat membaca peluang. Dan manfaat kedua, lahir karya seni dan teruji karena tampil dalam iven rutin.

Jika itu tentang iven di Kecamatan Sungai Apit yang ditaja setiap bulan dan sangat membanggakan serta patut diberikan apresiasi. Indra Gunawan yakin 13 kecamatan lainnya dapat melakukan hal yang sama.

Apalagi Kabupaten Siak memiliki 8 kampung adat, Kampung Lubuk Jering menjadi Kampung Adat Lubuk Jering di Kecamatan Sungai Mandau; Kampung Tengah menjadi Kampung Adat Kampung Tengah di Kecamatan Mempura, Kampung Kuala Gasib menjadi Kampung Adat Kuala Gasib di Kecamatan Koto Gasib, Kampung Penyengat menjadi Kampung Adat Asli Anak Rawa Penyengat di Kecamatan Sungai Apit, Kampung Minas Barat menjadi Kampung Adat Sakai Minas di Kecamatan Minas, Kampung Mandi Angin menjadi Kampung Adat Sakai Mandi Angin di Kecamatan Minas, Kampung Bekalar menjadi Kampung Adat Sakai Bekalar di Kecamatan Kandis, dan Kampung Libo Jaya menjadi Kampung Adat Sakai Libo Jaya di Kecamatan Kandis.

“Saya yakin, kearifan lokal akan terus terjaga di delapan kampung adat ini,” kata Indra Gunawan.

Pada pembahasan RAPBD murni mendatang, Indra Gunawan menginginkan eksekutif melalui OPD terkait dapat memberikan kesempatan pelaku seni dan budaya, sehingga sama sama dapat melestarikan kearifan lokal.

Dengan melestarikannya, maka akan menjaga sejarah.

Dalam melestarikan seni, budaya dan kearifan lokal, perlu kerja sama, perlu kolaborasi. Disebutkan Indra Gunawan, saatnya berkolaborasi agar seni, budaya dan kearifan lokal tetap lestari.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook