DARI PELUNCURAN BUKU H ARWIN AS, AKU UNTUK SIAK, PERJALANAN SEJARAH PEMBANGUNAN KABUPATEN SIAK

Memotivasi Generasi Muda Melanjutkan Pembangunan Berkeadilan

Siak | Rabu, 16 Agustus 2023 - 10:54 WIB

Memotivasi Generasi Muda Melanjutkan Pembangunan Berkeadilan
Ketua DPRD Siak Indra Gunawan foto bersama dengan H Arwin AS, sebagai tokoh utama dalam peluncuran buku Aku untuk Siak yang ditulis Dr Afni Zulkifli di aula Queenstar Waterpark, Siak, Senin (14/8/2023). (SEKWAN DPRD SIAK)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Ketua DPRD Siak Indra Gunawan ikut berbicara dalam peluncuran buku H Arwin AS yang berjudul Aku untuk Siak, ditulis oleh Dr Afni Zulkifli MSi.

Sebagai generasi penerus atas apa yang telah diperjuangkan Arwin AS ketika menjadi Bupati Siak. Indra Gunawan menegaskan saat ini dirinya merupakan generasi yang turut mengawal pembangunan.


Membaca buku Arwin membuat Indra Gunawan semakin mencintai tanah kelahirannya dengan segala kemajuannya saat ini.

Indra Gunawan ingat betul bagaimana perubahan luar biasa yang dilakukan Arwin untuk Kabupaten Siak. Perencanaan tata kota yang apik dengan pepohonan terjaga, teduh dan sangat nyaman dan aman. Membuat siapapun yang datang ke Siak, selalu ingin datang lagi. “Mengesankan, ya Kota Siak sangat mengesankan,” kata  Indra Gunawan.

Meski berat memperjuangkan pembangunan jembatan, dengan biaya dari APBD, namun semua dapat dilewati dan kini dapat dinikmati betapa besar manfaatnya jembatan kebanggaan masyarakat Siak itu.

Semangat itulah yang terus kami jaga sampai saat ini. Sampai dia duduk menjadi Ketua DPRD Siak, dan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat dalam setiap keputusan yang diambilnya.

“Saya terus berjalan pada koridor dan ingin pembangunan di Kabupaten Siak ini, berkeadilan,” kata Indra.

Kegigihan yang ditampilkan Arwin ketika menjadi Bupati Siak juga menjadi inspirasi bagi Indra Gunawan saat ini. Artinya,  sejalan dengan isi buku yang diharapkan dapat menjadi penyejuk dan motivasi bagi siapapun yang membacanya termasuk generasi muda.

Bagi Indra Gunawan, semangat pembangunan berkelanjutan yang ditularkan Arwin, membawanya pada satu keinginan untuk terus menjaga apa yang sudah ada sejak masa Arwin, samapai saat ini dan terus meningkatkannya tanpa meninggalkan sejarah.

Baginya, menghapus sejarah sama saja dengan menghapus masa lalu. Menghapus masa lalu sama saja menghilangkan jati diri.

Buku yang diluncurkan di Kota Siak, tepatnya di aula Queenstar Waterpark Siak, Senin (14/8) pagi, diharapkan menjadi penyemangat generasi muda, menjadi motivasi untuk membangun dan menyadarkan bahwa mereka adalah pewaris, sehingga perlu memiliki jiwa kepemimpinan untuk menggantikan para pimpinan di Kabupaten Siak kedepannya.

Bedah buku digelar bersama Aliansi Mahasiswa Peduli Kabupaten Siak (AMPKS), dihadiri Drs Wan Abu Bakar, Ketua LLMB Ismail Amir, serta tamu undangan dari lingkungan pemerintahan, tokoh masyarakat, guru, mahasiswa, dan siswa SMA di Kabupaten Siak.

Pada momen itu, Arwin menyanyikan sebuah lagu berjudul Yesterday dari The Beatles yang merupakan band favoritnya. Dengan diiringi petikan gitar, Arwin bernyanyi dengan syahdu sehingga seisi aula ikut terhanyut dan terbawa suasana. Tak pelak, tepukan tangan bergemuruh dihadiahkan untuk Arwin atas penampilannya itu.

Tokoh utama dalam buku ini, Arwin mengatakan, Afni dapat menjadi motivasi bagi anak-anak muda yang merupakan generasi penerus.

“Ini menjadi motivasi anak Siak yang hidupnya tertinggal di Siak bisa menjadi staf Menteri LHK di Indonesia,” tegas Bapak Pembangunan Siak itu.

Arwin juga merasa sangat terharu. Dia tidak pernah berfikir untuk dibuatkan buku yang berkisah tentang  perjalanannya di Kabupaten Siak.

“Saya merasa sangat terharu saat ini, tak pernah terfikirkan saya akan dibuatkan buku,” ulang Arwin.

Sudah banyak yang ingin me­nuliskan tentang dia, tetapi dia tidak mau, biarlah sejarah perjalanan dia di Kabupaten Siak tersimpan di pikiran orang-orang, bukan di sebuah kertas.

“Tapi pikiran-pikiran itu akan hilang, dan anak-anak yang akan datang tidak akan tahu tentang sejarah ini, untuk itu saya memutuskan dibuatnya buku,” terang Arwin.

Selain meningkatkan semangat generasi muda, diharapkan buku itu dapat menjadi motivasi untuk membangun dan menyadarkan para anak-anak agar memiliki jiwa kepemimpinan untuk menggantikan para pimpinan di Kabupaten Siak ke depannya.

Sementara penulis buku Aku untuk Siak merupakan Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi Digital dan Media Sosial, Afni menceritakan perjalanannya dalam menulis buku, mulai dari awal wawancara, yang dilakukan sangat singkat.

“Dari sekian banyak buku yang saya tulis, ini adalah buku tercepat yang saya selesaikan, hanya satu bulan saja,” kata Afni.

Dalam merangkai buku ini, Afni mewawancarai Arwin hanya tiga jam saja. Afni juga menjelaskan, menggunakan kata aku di dalam buku tersebut, untuk membawa para pembaca menjadi sosok Arwin, menyampaikan semangatnya.

“Dalam pemilihan kata saya, aku atau Arwin, saya menggunakan kata Aku supaya semangat pengorbanan Arwin dapat tersampaikan dan dirasakan para pembaca,” ungkap Afni.

Menurut Afni, isi buku tentang perjuangan Arwin AS dimulai dari perjalanannya menjadi Bupati Siak, serta perjuangannya dalam memajukan Siak, dari pembangunan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah Siak, suka duka dalam memimpin, hobi serta perjalanan sebagai bupati dua periode.

Afni mengatakan, buku yang ia tulis di waktu yang singkat dengan ketidaksempurnaannya itu, Afni berharap dapat membangkitkan semangat anak muda untuk memajukan Kabupaten Siak, secara bersama sama. “Saya mohon maaf atas ketidaksempurnaan buku yang saya tulis, mari kita sempurnakan bersama,” ajak Afni.

Afni berharap kepada anak muda yang akan melanjutkan perjuangan, dapat membangkitkan semangatnya untuk memajukan Kabupaten Siak.

Ketua Panitia penyelenggara bedah buku Sunario mengatakan, bedah buku sengaja digelar di Kota Siak, agar pesannya sampai dan rasanya dapat.

“Kegiatan ini kami buat karena rasa penasaran dan ingin tahu, mengapa judul bukunya Aku untuk Siak. Sebesar apa kecintaan dan pengorbanan yang diberikan dalam pembangunan Kabupaten Siak,” kata Sunario.

Disebutkan Sunario, rasa penasaran tidak selesai di situ saja. Dia juga ingin tahu bagaimana seluk beluk perjalanannya, apakah relevan dengan yang sekarang ini.  “Kami ingin tahu banyak tentang Arwin, hal itu yang melatarbelakangi kegiatan ini,” kata Sunario.

Tak hanya kisah pembangunannya, tapi juga tentang polemik yang terjadi saat Arwin menjadi Bupati Siak, seperti perebutan PT BSP dan kisah-kisah lainnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook