SIAK (RIAUPOS.CO) - Tidak terima ibunya dimarahi, lalu diusir oleh ayah tirinya bernama Jumino, APS (29) yang hendak pergi memancing mengambil golok, lalu menebas Jumino.
Tebasan itu menyebabkan lengan sebelah kiri korban putus dan beberapa luka di kepala dan tangan. Ketika ditemukan Tim Opsnal Polsek Lubuk Dalam korban Jumino bersimbah darah di dalam rumahnya di Afdeling III, Kampung Empang Baru, Kecamatan Lubuk Dalam.
Demikian dikatakan Kapolres AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Lubuk Dalam AKP Josep Tumbur P Silaban SH.
Disebutkan Kapolsek Josep, adanya informasi penganiayaan yang menyebabkan korban luka berat, dia langsung meminta Kanit Reskrim Aipda Irson Aprianto dan tim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kanit Reskrim beserta anggota menemukan korban Jumino sudah telentang berlumuran darah, terdapat luka bacokan di kepala, leher, tangan kanan dan pergelangan tangan kiri yang sudah putus," terangnya.
Atas kondisi korban, kemudian tim langsung melakukan penyelidikan terhadap pelaku. Ternyata pelaku yang melakukan penganiayaan adalah APS anak tiri korban.
Saat itu juga APS langsung dibawa ke Mapolsek Lubuk Dalam untuk dimintai keterangan. Melalui penjelasan APS, terungkap penyebab penganiayaan terjadi.
Pada Sabtu (11/3) sekitar pukul 17.00 WIB, korban Jumino pulang ke rumahnya di Afdeling III, Kampung Empang Baru, Kecamatan Lubuk Dalam. Jumino pulang dalam kondisi mabuk, langsung marah-marah ke istrinya Siti, yang tak lain adalah ibunda APS.
Saat itu, APS sedang bersiap mau pergi mancing. Melihat ibunya dimarahi oleh korban Jumino, APS langsung menyuruh ibunya pergi dari rumah.
"Setela ibunya pergi, APS langsung mengambil parang dari dalam rumah dan membacok korban Jumino beberapa kali," terang Kapolsek.
APS mengaku geram, karena ibunya sering dimarahi, dan hal itu tentu saja membuatnya tidak terima ibunya diperlakukan seperti itu.(gem)
Laporan MONANG LUBIS, Siak