SIAK (RIAUPOS.CO) -- Kuota solar dijatah setiap harinya 8 kilo liter (KL), sementara kebutuhan lebih dari itu. Hal itu dikatakan Admin SPBU Siak, Eria. Disebutkannya antrean sudah terjadi sejak minyak sampai dan belum dibongkar.
Pernah kemarin ada keterlambatan, sehingga satu hari sempat kosong. Dan hal itu menurut Eria, membuat pihaknya tereyuh.
"Antrean hari ini sudah terjadi sejak pagi. Malam tidak ada antrean, sebab pukul 21.00 WIB, kami sudah tutup," jelasnya.
Dan bicara antrean, dikatakan Eria, kadang sudah lama-lama antre, malah kehabisan. Padahal sebelumnya sudah melakukan pencarian ke beberapa SPBU dan hasilnya nihil.
Hari ini solar sudah habis, mereka yang mengantre sekarang, bahan bakar jenis lain yang harganya lebih mahal.
Sementara sopir bernama Sutrisno mengaku kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar untuk mobilnya. Kadang harus pindah-pindah SPBU. "Pernah saya sudah antre lama, saat giliran saya malah kehabisan," ucapnya sambil tersenyum.
Ya mau bagiamana mana lagi. Dikatakannya, dia hanya bisa ikut kemauan pemerintah. Hal yang sama diungkapkan Deri. Menurutnya antrean pagi tadi cukup panjang, sekarang sudah berkurang karena sebagian besar sudah dilayani.
"Saya sangat berharap pemerintah peka atas kondisi kami yang ada di bawah ini," ucapnya.
Laporan: Monang Lubis (Siak)
Editor: Rinaldi