SIAK (RIAUPOS.CO) - Suara Bupati Siak Drs H Alfedri MSi bergetar ketika menginformasikan 268 warga Siak terdeteksi HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 11 pelajar dan mahasiswa.
Informasi itu dibacakan Bupati Alfedri ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pemkab Siak dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balairung Datuk Empat Suku, Kompleks Abdi Praja pada Senin (31/10) petang.
Semua yang hadir termasuk Wabup Husni Merza, Kapolres AKBP Ronald Sumaja, Kajari Dharmabella Tymbaz, Kasdim Mayor Suratno, Sekda Arfan Usman, para kepala OPD, kabid dan camat, tertegun atas informasi itu.
Mereka adalah masa depan Siak. Jika mereka orang dalam HIV AIDS, saatnya dilakukan penyelamatan bagi generasi muda dan kelompok yang rentan. "Apapun ceritanya HIV AIDS ada di Kabupaten Siak, bagaimana caranya kita menangani mereka untuk mendapatkan obat-obat, melakukan pemeriksakan diri secara kontinyu melalui klinik VCT yang ada di RSUD Tengku Rafi’an," tegas Bupati Alfedri dengan parau.
Ada kegelisahan dan kesedihan di wajahnya. Bupati tak mampu menyembunyikan hal itu. Selanjutnya Bupati Alfedri mengatakan mereka yang rentan terdampak adalah ibu rumah tangga, usia produktif dan LGBT.
"Mari kita kampanyekan bahaya virus ini, menjadi musuh bersama pada Hari HIV AIDS Sedunia Desember mendatang," ucap Bupati Alfedri.
Terkait 11 mahasiswa dan pelajar, sejauh ini terindikasi karena hubungan seks dan jarum suntik. Tentu tetap dilakukan pembinaan keagamaan terhadap mereka, berikut kelompok rentan.
"Keberadaan mereka merata di setiap kecamatan, demikian kelompok rentan, mengingat hal ini seperti gunung es," terang Bupati Alfedri.
Semua pihak harus berperan, tidak hanya memberikan perlindungan terhadap mereka yang berada dalam HIV AIDS, tapi juga terhadap mereka yang rentan. Perlindungan dan pembinaan memang saatnya semua pihak ambil bagian, sehingga mereka dapat bangkit menata diri dalam meraih cita-cita demi masa depannya. Lingkungan yang sehat dan nyaman, sekolah layak anak, akan terus diperjuangkan, sehingga menyeluruh.
Sebenarnya tidak hanya perihal HIV AIDS ini saja yang menjadi persoalan, narkoba, dan kriminalitas, sehingga anak berhadapan dengan hukum, perlu menjadi pemikiran bersama. Sebab semakin ke sini angkanya membuat miris, ada 47 anak.
Mendapati hal itu, disebutkan Bupati Alfedri, teruslah melakukan penyuluhan dan pemantapan karakter. Lakukan pendekatan terhadap orangtua, bicarakan perihal pola asuh dan pengawasan orangtua.(zed)