SIAK (RIAUPOS.CO) - Bupati Siak Alfedri menyaksikan budidaya ternak lebah madu jenis melivera di Kampung Teluk Rimbo, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak. Budidaya lebah madu memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, ini terbukti warga yang memiliki usaha penanggkaran lebah madu, sangat terbantu ekonomi rumah tangganya.
"Kami lihat usaha ternak madu di sini cukup produktif, dapat membantu mengangkat ekonomi masyarakat," ungkap Bupati Alfedri, Sabtu (31/7) siang. Dari diskusi yang berjalan, para peternak lebah mengeluhkan sulitnya pemasaran, terutama saat panen madu melimpah.
"Melalui Dinas Koperasi dan UMKM, kami minta mencari jalan keluar bagaimana pemasaran madu ini bisa lancar. Apakah membentuk kelembagaan yang khusus menanggani pemasaran mulai dari label, kemasan dan stok. Harapan kami, madu Siak bisa diekspor ke luar negeri, salah satujunya Malaysia," kata Bupati Alfedri.
Alfedri juga meminta pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah Koto Gasib, seperti PT Kimia Tirta Utama turut membantu membentuk kelompok ternak lebah baru di kampung lain. "Kami minta PT KTU, selain memberikan bantuan kemasan madu, juga membantu pemasaran, dengan meminta karyawan membeli madu dari Kelompok Tani Teluk Rimbo," jelas Bupati Alfedri.
Selain itu membentuk kelompok baru di desa lain, seperti di Buatan Satu di sekitar wilayah oprasional PT KTU. Budidaya ternak lebah madu di Teluk Rimbo menjadi contoh bagi kampung lain, yang ada di Kabupaten Siak untuk mengembangkan budidaya lebah madu sejenis. Sebab menurut Bupati sudah mulai ada kelompok yang sama di Tumang dan beberapa wilayah lainnya. "Kami sudah memasukkan budidaya lebah madu ini, dalam program 1.000 UMKM," jelas Bupati Alfedri.
Saat ini sudah berjalan di Kampung Tumang, namun Teluk Rimba juga diusulkan menjadi one village one product atau satu kampung satu produk.(mng)