RIAUPOS.CO - Mencintai dunia literasi mengantarkan Aisyah Indah Makwa bukan hanya sebagai penulis berbakat, melainkan ia juga ingin memberikan inspirasi bagi para penulis cilik di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, dua karya telah dia rilis di usianya yang masih belia.
Berawal dari hobi menulis sejak usia tujuh tahun, Aisyah, panggilan akrabnya, menjajal keberuntungan dengan mengikuti sebuah lomba Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat nasional. Sehingga berhasil membawa pulang medali emas Olimpiade Bahasa Indonesia.
Aisyah mengakui, dirinya telah dibiasakan membaca oleh orang tuanya semenjak berumur satu tahun. Berkat kebiasaan itu, pengembangam dunia literasi sangat dekat dengannya.
"Saya suka nulis karena sejak umur satu tahun, saya sudah dibacain buku sama mama. Terus saya dengar baca buku itu seru lho, akhirnya saya jadi baca buku sendiri. Karena baca buku itu saya jadi suka nulis," kata gadis kelas XI tersebut kepada Zetizen Riau Pos.
Dengan semangat meningkatkan literasi, dia berkomitmen untuk mendukung pengembangan literasi di usia dini. Ia mulai menulis tidak dengan komputer, tetapi dengan tulisan tangan di buku. Sang ibu mendukungnya dan mengatakan bahwa tulisannya bagus.
Sejak mengetauhi minatnya di bidang menulis Aisyah kemudian menekuni dunia tulis-menulis. Dia berhasil menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Keabadian. Buku itulah yang membuat dirinya termotivasi untuk menulis lebih banyak buku serta mempelajari bagaimana caranya menulis buku yang baik.
Selanjutnya Aisyah juga menerbtikan buku keduanya dengan judul Terbitnya Terang. Di buku keduanya ini Aisyah begitu terinspirasi dengan sosok pahlawan perempuan yang membela kaum wanita yaitu RA Kartini.
Buku ini menceritakan tentang bagaimana kondisi kita terkukung selama masa Covid, keterbatasan dalam berbagai aktivitas sesungguhnya yang diinginkan pelajar adalah ingin belajar bebas secara langsung mengeksplor yang selama ini tak terjangkau dengan pikiran mereka.
"Di era digitalisasi seperti sekarang memang udah jarang banget anak-anak muda yang mau meluangkan waktu untuk pergi ke perpustakaan dan membaca buku meski sejenak. Padahal kan membaca itu asyik dan bisa menambah pengetahuan ya pokoknya banyak banget benefit dari membaca buku,’’ sambungnya.
Pesannya, luangkanlah waktumu setidaknya 15 menit dalam satu hari untuk membaca buku dan memperluas pengetahuan, tanamkan dalam pikiran kamu bahwa membaca itu sangat menyenangkan dan kamu akan jatuh cinta dengan bacaan ketika kamu menikmatinya.
‘‘Untuk anak muda di luar sana yang masih mau meluangkan waktunya untuk membaca, kamu hebat!!" ujar anak pasangan Paidi Aidi Wiyono dan Wahyu tersebut.(s/azr)