Imak Bunyi dari Kampar

Seni Budaya | Minggu, 17 Februari 2019 - 08:51 WIB

Imak Bunyi dari Kampar
PAGELARAN SENI: Pagelaran seni imak menyelentik perstiwa dalam proses belajar mengajar, salah satunya pada pembelajaran musik tradisional Kampar. Acara ini digelar di Taman Gelama area Taman Budaya Provinsi Riau belum lama ini. Kunni/Riau Pos

"Imak Itu tiruan, proses tiruan membutuhkan etika. Etika tiruan menentukan hasil budaya ke depan."

Baca Juga :Operasi Pasar Murah Harus Dimaksimalkan

BEGITULAH  Imak menurut Taufik Yendra Pratama, musisi muda Riau asal Kampar. Taufik  menyebutkan, imak menyelentik perstiwa dalam proses belajar mengajar, salah satunya pada pembelajaran musik tradisional  Kampar. Karya imak ini menyoal kepada fenomena bentuk-bentuk tiruan bunyi untuk mengetahui identitas pada suatu bentuk yang ditransformasikan dalam sebuah garapan komposisi musik dan musikal.

Musik yang mengusung imak ini dipersembahkan Taufik  di Taman Gelama area Taman Budaya Provinsi Riau  untuk meraih gelar doktornya, satu pekan lalu.  Ratusan penonton menyaksikan pergelaran musik tersebut. Unik, berbeda dan penuh pesan. Setelah acara pembukaan, bunyi Gendang dan Gong mengiringi silat penyambutan.  Rombongan penonton yang berjumlah sekitar 200-an orang diarak menuju Taman Gemala. Anak-anak terlihat sedang beraktifitas di sebuah balai yang tidak terlalu tinggi.  Tidak lama kemudian, aktivitas mereka berubah menjadi bermusik. Tambur, Calempong, Gambang Katepak, Serunai dan Genggong. Alat musik khas Kampar terdengar jelas.

Anak-anak dalam rumah itu bersuara menirukan suara-suara hewan seperti kambing dan burung. Suara itu kemudian menjadi instrumen. Ada juga asuara melengking. Dan itulah Bagandu, salah satu jenis seni vokal oleh Giring dan Yunad yang melantunkan Syair Pelayaran Taluk.  ‘Generasi lamo mulai habi, lah mulai pupuh, ilang tompek maimak kam,  ilanglah kami basamo tradisi (generasi lama mulai habis, sudah mulai lapuk, hilang tempak maimak kami, hilanglah kami bersama tradisi).

Garapan musik ini melibatkan banyak pendukung. Di antaranya, pimpinan produksi Dewi Safrila,S.Pd.,M.Sn, stage manager  Wan Harun Ismail., S.Pd., M.Sn  dan Husin.,S.Sn.,M.Sn, konsultan H. Muslim., S.Kar., M.Sn, Zalfandri Zainal., S.Pd, Anggara Satria., Amd.Sn, Salman Aziz, Eka Saputra, S.Sn., M.Sn. Asisten Komposer, Rakis Fadli., S.Pd.Wahyudi., Amd.Sn dan Tengku Al Azmi., S.Pd. Pembantu Umum Ferry Handika., S.Pd., M.Sn, Ade Septian S.Pd, Anggi HD, Nadia Jendela Kayu, Nanda Pertiwi, Khairani Menik. Artistik  Aamesa Aryana, Alvegas Ditimora., S.Pd.

Tim Organologi dalam garapan ini Robithah Irawan, M.Adrian Gigs, Yuskam Jasdono, Anas Madani, Rahmat Noza. Soundman Dedi Deka Prosound & Olva Sound, Ade Djulian Putra.,S.Pd.,M.Sn. Design Publikasi, Reski Kecikdesign, Bie Kiboe. Sedangkan Pemusik dalam garapan ini yakni,  Rakis Fadli, Yudi Yonke, Rahmadi, Micko Cello, Dwi Argi, Arie Ananda, Apri Dempul, Shidiq Camly, Salman Aziz, Giring Fitrah, Joenat, Lucky, Fahmi, Fahri, Latifah, Clara, Said. Crew melibatkan Himpunan Mahasiswa Jurusan Sendratasik FKIP UIR & AKMR.***

Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook